Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, menegaskan partainya tidak akan melindungi kader yang ikut menerima suap proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik.
"Kami sepakat, bahwa Golkar nggak akan melindungi siapapun, dan Golkar terdepan mendukung KPK dan pemerintah dalam memberantas korupsi. Itu komitmen kami," ujar Yorrys di Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/3/2017).
Dalam surat dakwaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, siang tadi, nama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto disebut ikut pertemuan dengan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong membahas realisasi proyek e KTP.
Menanggapi nama Novanto disebut dalam dakwaan, Yorrys malah mengatakan dari sekian lembar dakwaan, nama Novanto memang disebut berkali-kali.
"Kurang lebih berapa puluh halaman nama dia ya?. Lima halaman ya. Kalau anda mau memilah-milih dari politisi yang terbanyak itu Golkar. Untuk itu kita sedang konsolidasi internal," kata dia.
Dalam dakwaan jaksa, siang tadi, ada puluhan nama yang diduga menikmati aliran dana pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
"Kami sepakat, bahwa Golkar nggak akan melindungi siapapun, dan Golkar terdepan mendukung KPK dan pemerintah dalam memberantas korupsi. Itu komitmen kami," ujar Yorrys di Novotel, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (9/3/2017).
Dalam surat dakwaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, siang tadi, nama Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto disebut ikut pertemuan dengan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong membahas realisasi proyek e KTP.
Menanggapi nama Novanto disebut dalam dakwaan, Yorrys malah mengatakan dari sekian lembar dakwaan, nama Novanto memang disebut berkali-kali.
"Kurang lebih berapa puluh halaman nama dia ya?. Lima halaman ya. Kalau anda mau memilah-milih dari politisi yang terbanyak itu Golkar. Untuk itu kita sedang konsolidasi internal," kata dia.
Dalam dakwaan jaksa, siang tadi, ada puluhan nama yang diduga menikmati aliran dana pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.
Di berbagai kesempatan, Novanto membantah keras ikut kecipratan dana tersebut.