Suara.com - Satu keluarga asal Margahayu Kencana, Kota Bandung menjadi korban amukan massa sopir angkutan kota (angkot) di Jalan BKR, Kota Bandung.
Para sopir itu menuduh mobil yang ditumpangi sekeluarga sebagai transportasi umum berbasis daring atau taksi online. Sekeluarga itu pun melapor ke polisi.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB selepas Jalan BKR yang mau ke arah jalan Sriwijaya, tanpa alasan yang jelas mereka langsung merusak mobil dan memukuli keluarga saya," ujar salah satu korban Depi K (30) di Polsek Regol, Kamis.
Kejadian tersebut bermula saat ia bersama enam keluarganya akan ke Jalan Gatot Subroto. Namun di daerah perempatan Tegalega ia melihat serombongan angkot datang dari arah jalan Peta.
Baca Juga: Gelapkan Uang Driver, Gojek Dilaporkan Polisi
"Bahkan pas di perempatan Tegalega saya lihat ada sopir angkot warna coklat digebukin sama rombongan angkot yang ada di belakang saya," kata dia.
Mobil Avanza yang dikemudikan adik Dedi Gerry sempat was-was, khawatir kejadian tersebut menimpa keluarganya. Usai lampu perempatan Tegalega hijau, mobil pun melaju ke arah Jalan BKR. Saat di perempatan lampu merah, oknum sopir angkot beserta belasan penumpangnya langsung turun memukuli keluarganya dan mencoba memecahkan kaca mobil.
"Mobil kita satu-satunya di stopan tersebut. Dan mereka langsung turun menyuruh kita keluar. Kita ga mau keluar, mereka mencoba memecahkan kaca mobil pake tangan kosong, karena ga pecah-pecah mereka langsung mengambil batu yang cukup gede dan membantingkannya ke kaca mobil," kata dia.
Padahal, kata Depi, ia sudah meyakinkan bahwa kendaraan yang ditumpanginya bukanlah transportasi umum daring, namun oknum yang diduga sopir angkot tidak percaya dan malah memukuli ayah dan adik Depi.
"Ayah saya dan adik saya dipukulin di dalem mobil. Betis saya juga sempat kena pukul," kata dia.
Baca Juga: Gojek dan PT RUMA Bekerja Sama Beri Akses Wirausaha
Akibat kejadian tersebut bagian kaca mobil dengan plat nomor D 1167 UF pecah, kaca depan retak, dan kaca samping kiri pecah.
"Di dalam mobil ada bayi usia satu tahun. Kami semua trauma," kata Depi.
Usai melakukan perusakan tersebut, rombongan angkot langsung pergi ke arah Gedung Sate. Depi bersama keluarganya melapor ke Polsek Regol, Kota Bandung. (Antara)