Suara.com - Ketua DPR RI dan juga Ketua Umum Dewan Pemimpin Pusat Partai Golongan Karya DPP Partai Golkar) Setya Novanto bersumpah atas nama Tuhan, tidak pernah menerima seperser pun aliran dana kasus rasuah pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
Sumpah Novanto itu, merupakan respons atas maraknya tuduhan terdapat aliran dana korupsi e-KTP yang didapatnya seperti diberitakan media-media massa.
"Saya Demi Allah tidak pernah menerima sepeser pun dari kasus korupsi e-KTP," tegas Novanto, Kamis (9/3/2017).
Selain itu, Novanto juga mengklaim tidak pernah bertemu sejumlah tokoh yang disebut-sebut mengetahui perihal penyelewengan dana proyek itu. Tokoh-tokoh yang dimaksud ialah Muhammad Nazaruddin, Anas Urbaningrum, dan pengusaha konveksi Andi Narogong.
Baca Juga: Israel Larang Azan Subuh di Masjid Pakai Pengeras Suara
Pun Novanto turut menegaskan Partai Golkar bukan penerima aliran dana Rp150 miliar dari proyek tersebut.
Sebelumnya diberitakan, jelang sidang perdana, beredar berkas dakwaan di kalangan media yang menunjukkan sejumlah nama anggota dewan periode 2009-2014 diduga menerima guyuran duit suap. Di antaranya adalah nama Ketum Partai Golkar Setya Novanto.
"Beredar dakwaan yang juga sebut nama-nama besar termasuk saya, semua saya serahkan kepada pihak-pihak yang nanti melakukan di dalam persidangan, baik hakim, maupun jaksa-jaksa yang ada di sana. Semoga semua bisa berjalan lancar," kata Novanto.
Novanto membantah keras tuduhan ikut berperan mengatur bancakan anggaran proyek. Dia membantah pernah membahas bancakan anggaran bersama Sugiharto, Irman, mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini, serta pengusaha Andi Narogong.
Baca Juga: Jika Terlibat Korupsi e-KTP, Golkar akan Hukum Setya Novanto