Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar Setya Novanto mengungkapkan fraksinya pernah akan mendapatkan duit sebesar Rp150 miliar dari proyek pembuatan kartu tanda penduduk elektronik. Novanto merupakan ketua Fraksi Golkar periode 2009-2014 atau ketika komisi II membahas proyek pembuatan e-KTP sebelum aroma suap terbongkar .
Pernyataan Novanto untuk menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah Partai Golkar dan Partai Demokrat mendapatkan guyuran duit Rp150 miliar dari proyek e-KTP.
"Nggak benar. Akan. Kalau itu kan ... " kata Novanto yang kalimatnya belum selesai, sudah terpotong pertanyaan yang lain.
"Berarti pernah dijanjikan?" kata wartawan.
"Nggak ada. Nggak pernah," jawab Novanto.
Novanto kemudian meninggalkan gedung DPR dengan menumpang mobil.
Tidak lama setelah itu, Novanto kembali menghubungi salah satu wartawan di DPR. Dalam sambungan telepon, dia memberikan klarifikasi mengenai maksud kata "akan" tadi.
"Jadi itu mengenai dakwaan 'akan' menerima 150 miliar, kami tidak pernah menerima 150 miliar, nggak usah 'akan', bicarapun tidak pernah," kata Novanto.
"Berarti bukan 'akan' menerima ya?" kata wartawan.
"Bukan, beredar dari dakwaan itu 'akan' menerima... jadi saya klarifikasi pada wartawan," Novanto menjawab.
Sebelumnya sejumlah nama tokoh disebut-sebut menerima cipratan duit suap proyek e-KTP. Nama-nama para tokoh tertera dalam berkas dakwaan yang rencananya dibacakan dalam sidang perdana kasus dugaan suap proyek pembuatan e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (8/3/2017).
Dalam kasus tersebut sudah sekitar 283 saksi yang diperiksa, termasuk Novanto.
Tapi, sejauh ini KPK baru menjerat pejabat di lembaga eksekutif.