ISIS Berhasil 'Disingkirkan' dari Bangunan Pemerintahan Mosul

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 08 Maret 2017 | 00:49 WIB
ISIS Berhasil 'Disingkirkan' dari Bangunan Pemerintahan Mosul
Ilustrasi bendera ISIS. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Irak mengusir petempur ISIS dari beberapa gedung utama pemerintah di pusat kota kuno di sisi barat Mosul. Hal tersebut disampaikan militer Irak.

"Polisi federal dan pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri, yang dikenal dengan nama Reaksi Cepat, selama berjam-jam terlibat pertempuran sengit pada malam hari melawan petempur garis keras dan membebaskan banyak bagian Permukiman Dawasa serta Dandan. Pasukan keamanan juga merebut kembali kompleks lama pemerintah, museum, gedung pengadilan dan gedung Komnando Polisi Provinsi di Nineveh," kata Let. Jend. Abdul-Amir Yarallah, dari Komando Operasi Gabungan, dalam satu pernyataan.

Pada Selasa (7/3/2017) pagi, tentara merebut kembali kaki jembatan strategis di atas Sungai Tigris, yang dikenal dengan naman Jembatan Al-Hurriyah, dan gedung kiota praja di dekatnya, serta gedung Bank Sentral, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.

Tentara juga menewaskan banyak petempur ISIS dan bentrokan berkecamuk untuk merebut lebih banyak lahan dan membersihkan daerah serta bangunan, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Diretas, Foto Telanjang Perempuan Serdadu AS Tersebar

Sementara itu, personel komando dari Dinas Kontra-Terorisme (CTS) tersebut terlibat bentrokan sengit melawan petempur IS di Permukiman Mansour dan Tel Ar-Rumman di bagian barat-daya sisi barat Mosul, yang oleh warga setempat dinamakan Tepi Kanan Sungai Tigris, kata Yarallah.

Pertempuran di bagian barat-daya Mosul adalah bagian dari desakan pasukan khusus CTS lebih jauh ke arah bagian tengah sisi barat Mosul, seperti dikutip Xinhua,

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, pada 19 Februari mengumumkan dimulainya serangan untuk mengusir petempur fanatik dari sisi barat Mosul, yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Tepi Kanan Sungai Tigris, yang membelah kota tersebut.

Pada akhir Januari, Al-Abadi mengumumkan pembebasan sisi timur Mosul, atau Tepi Kiri Sungai Tigris, setelah lebih dari 100 hari pertempuran melawan anggota ISIS.

Namun, bagian barat Mosul, dengan jalannya yang sempit dan penduduk antara 750.000 dan 800.000, tampaknya menjadi tantangan yang lebih besar buat pasukan Irak.

Baca Juga: Ahok Ketemu SBY di Acara Nikah, Mubarok: Itu Pinternya Ahok

Mosul, 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai petempur ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri, sehingga anggota IS bisa merebut kekuasaan atas banyak bagian Irak Barat serta Utara. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI