Suara.com - Tim Pencari dan Penyelamat (SAR) masih mencari Khatam, nelayan asal Kelurahan Anggut Kota Bengkulu yang terjatuh dan tenggelam setelah kapalnya dihempas gelombang di perairan Bengkulu.
"Kami masih menyisir perairan Teluk Sepang dan alur masuk kolam pelabuhan Pulau Baai, lokasi terbaliknya kapal korban," kata Koordinator Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Lovie Antoni di Bengkulu, Selasa (7/3/2017).
Menurut Lovie, korban bersama seorang rekannya berangkat melaut menggunakan kapal kecil yang biasa disebut lancang pada Senin (6/3) malam.
Lokasi memancing, katanya, tidak terlalu jauh ke laut sebab daya jelajah kapal kecil itu sangat terbatas.
Baca Juga: Lelaki Lansia Ini Meninggal Setelah Tangkap Pokemon Langka
"Bisa dikatakan mereka sudah di pinggir dan hendak masuk ke kolam pelabuhan, saat itulah gelombang tinggi menghantam kapal dan korban jatuh lalu hilang," ujar dia.
Sementara rekan korban bertahan dan berpegangan di puing kapal saat kejadian tersebut dan berhasil selamat saat gelombang menghempaskan kapal ke pantai.
Lovie mengatakan, penyisiran lokasi hilangnya nelayan tersebut dilakukan sejak pagi. Sejumlah relawan PMI Kecamatan Kampung Melayu bersama Basarnas turun ke lokasi mencari korban.
"Sampai malam ini belum ditemukan. Kami akan lanjutkan pencarian besok," ujarnya.
Sebelumnya, satu kapal jenis bagan yang berisi lima anak buah kapal juga terbalik dan karam di sekitar perairan Pulau Tikus, tujuh mil dari daratan Kota Bengkulu.
Baca Juga: Diretas, Foto Telanjang Perempuan Serdadu AS Tersebar
Lima anak buah kapal berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dan dievakuasi ke daratan. Gelombang tinggi diduga menjadi penyebab karamnya dua kapal nelayan yang mencari ikan di perairan Bengkulu itu. [Antara]