Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak akan melaporkan cuitan pelawak Ernest Prakasa di Twitter pada Minggu (5/3/2017) terkait kunjungan Zakir Naik ke kediaman Jusuf Kalla.
"Tidak ada laporan. Ulama-ulama yang datang dan minta ketemu saya, ya saya terima," kata Jusuf Kalla di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Jusuf Kalla mengatakan jika memang Zakir Naik terbukti membantu pembiayaan kelompok ISIS sebagaimana cuitan Ernest Prakasa, tentu pihak berwenang sudah menangkap Zakir Naik
"Jika dia membantu ISIS, sudah ditangkap di mana-mana, dia kan pergi kemana-mana. Tidak ada urusannya," kata Jusuf Kalla.
Cuitan Ernest yang kemudian membuatnya dihujat netizen yaitu "JK dengan hangat menjamu Zakir Naik, orang yang terang-terangan mendanai ISIS. Sulit dipahami."
Ernest berdalih terlalu percaya pada artikel yang dibacanya pada laman dailymail.co.uk dengan judul Islamic Preacher Zakir Naik Gave Rs 80,000 to ISIS recruit. Ernest kemudian segera meminta maaf.
"Saya tau, ini mungkin percuma. Tapi secara tulus saya mengaku salah karena tergesa-gesa percaya pada artikel hanya karena medianya cukup ternama," tulis Ernest. [Antara]
"Tidak ada laporan. Ulama-ulama yang datang dan minta ketemu saya, ya saya terima," kata Jusuf Kalla di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Jusuf Kalla mengatakan jika memang Zakir Naik terbukti membantu pembiayaan kelompok ISIS sebagaimana cuitan Ernest Prakasa, tentu pihak berwenang sudah menangkap Zakir Naik
"Jika dia membantu ISIS, sudah ditangkap di mana-mana, dia kan pergi kemana-mana. Tidak ada urusannya," kata Jusuf Kalla.
Cuitan Ernest yang kemudian membuatnya dihujat netizen yaitu "JK dengan hangat menjamu Zakir Naik, orang yang terang-terangan mendanai ISIS. Sulit dipahami."
Ernest berdalih terlalu percaya pada artikel yang dibacanya pada laman dailymail.co.uk dengan judul Islamic Preacher Zakir Naik Gave Rs 80,000 to ISIS recruit. Ernest kemudian segera meminta maaf.
"Saya tau, ini mungkin percuma. Tapi secara tulus saya mengaku salah karena tergesa-gesa percaya pada artikel hanya karena medianya cukup ternama," tulis Ernest. [Antara]