Suara.com - Batangan logam misterius yang kuat diduga berasal dari peradaban kota Atlantis, ditemukan oleh arkeolog di lepas pantai Sisilia, Italia.
Arkeolog Sebastiano Tusa, seperti diberitakan news.com.au, Senin (6/3/2017), mengungkapkan logam berwarna kemerahan yang belakangan diketahui bernama orichalcum tersebut ditemukan di dalam kapal kuno yang karam di bawah laut Sisilia.
“Logam itu ditemukan dari bangkai kapal yang berusia 2.600 tahun, Februari 2017. Selain logam, juga ditemukan helm perang Corinthian dan peti kemas kuno,” ungkap Tusa.
Ia mengatakan, penemuan itu menggemparkan dunia arkeologi. Sebab, sejumlah pihak menilai keberadaan logam tersebut hanya bagian dari mitos peradaban kota Atlantis yang dinyatakan hilang secara misterius.
Baca Juga: Mabes Polri Pastikan Kasus Pencucian Uang GNPF MUI Tak Dihentikan
Tusa menduga, kapal kuno tempat ditemukannya orichalcum itu besar kemungkinan karam diterjang badai.
”Arkeolog juga menduga, kapal karam itu sebenarnya mengangkut lebih banyak orichalcum untuk diekspor dari Yunani atau Asia Kecil. Logam itu sangat berharga, persisnya nilai logam itu satu tingkat di bawah emas,” tuturnya.
Ketika dilakukan pengujian, batangan logam orchicalcum berkomposisi 80 persen tembaga, 20 persen seng, serta sejumlah zat lainnya seperti nikel, timah, dan besi. Sementara proses pembuatannya masih belum bisa diketahui.
Kesaksian Platon
Seperti dikutip news.com.au, orichalcum kali pertama diketahui sebagai mitos dalam tradisi Yunani arkais yang pernah ditulis oleh sejarawan kuno Hesiod (abad ke-8 SM) atau filsuf Platon, abad ke-4 SM.
Baca Juga: Soal Tawuran, Anies Baswedan Persilakan Tanya ke Ahok
Dalam dialog Critias yang ditulisnya, Platon menyebut orichalcum merupakan logam mulia dari peradaban Atlantis yang hilang.
”Kerajaan itu sangat besar. Karenanya, banyak benda-bendar berharga dari peradaban itu dibawa ke negara-negara asing.... Di banyak bagian pulau, orichalcum digali dari perut Bumi. Kala itu, orichalcum sangat berharga melebihi logam lain kecuali emas,” tulis Platon
Platon juga menuliskan dalam dialog yang sama, bahwa logam itu digunakan sebagai bahan dasar kuil Poseidon yang berada di pusat kota Atlantis.