Inilah Kunci Kemenangan Ahok dan Djarot di Putaran Kedua

Selasa, 07 Maret 2017 | 19:20 WIB
Inilah Kunci Kemenangan Ahok dan Djarot di Putaran Kedua
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menunggu dimulainya Rapat Pleno KPUD DKI Jakarta, Sabtu (4/3) di Jakarta [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA periode 27 Februari hingga 3 Maret 2017 menggambarkan elektabilitas pasangan Anies Rasyid Baswedan - Sandiaga Uno mencapai 49,7 persen, berada di atas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang hanya 40,5 persen.

Tapi, menurut peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, Ahok dan Djarot tetap memiliki peluang untuk membalikkan keadaan sekarang. Ada beberapa faktor yang masih dapat mendongkrak elektabilitas Ahok dan Djarot.

"Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ahok-Djarot masih cukup tinggi, yakni 73,5 persen. Hanya 25,2 persen saja yang menyatakan tidak puas," kata Adjie di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).

Menurut pengalaman hasil survei LSI Denny JA selama ini, kepala daerah yang tingkat kepuasan terhadap kinerjanya di atas 70 persen biasanya mampu berlanjut ke kepemimpinan periode selanjutnya.

Adjie menyontohkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari yang kembali memimpin dua periode setelah tingkat kepuasan publik di kepemimpinan periode pertama bagus.

"Tapi kepuasan terhadap Ahok yang tinggi tidak paralel dengan dukungannya. Ini sebuah anomali," katanya.

Faktor berikutnya yang memperbesar peluang Ahok-Djarot kembali memimpin Jakarta untuk periode 2017-2022 yaitu semakin berkurangnya prosentasi pemilih muslim yang percaya Ahok menista agama. Saat ini, prosentase pemilih muslim yang percaya Ahok menistakan agama sebesar 53,3 persen.

"Angka tersebut turun dari 65,70 persen saat survei November 2016. Turunnya sekira 12 persen," kata Adjie.

Namun, kata Adjie, tidak semua pemilih muslim yang tidak percaya Ahok menistakan agama lantas memilih Ahok.

"Ahok kuat di pemilih yang menilai Ahok tidak menista agama Islam (81,70) persen, dan 15,90 persen yang dukung Anies-Sandi. Sementara di pemilih muslim yang menyatakan bahwa Ahok menista agama, hanya 7,70 persen yang menyatakan memilih Ahok-Djarot, sementara yang dukung pasangan Anies-Sandi sebesar 84,60 persen," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI