Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan jumlah pemilih muslim Jakarta yang percaya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan penistaan Agama semakin berkurang.
Dalam survei yang dilakukan pada November 2016, pemilih yang percaya mencapai 65,70 persen. Tapi setelah disurvei lagi pada 27 Februari hingga 3 Maret 2017 atau setelah pilkada putaran pertama selesai, jumlahnya tinggal 53,4 persen.
"Meskipun masih mayoritas, namun mereka yang menilai Ahok menista agama berkurang sekira 12 persen," kata Adjie di kantor LSI Denny JA, Jalan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).
Adjie menjelaskan faktor yang membuat warga kurang percaya kalau Ahok menistakan agama setelah mereka menyaksikan persidangan. Pemilih muslim semakin memahami duduk perkara setelah melihat proses persidangan.
"Proses persidangan memang sangat membantu Ahok, karena sebagian masyarakat sudah menilai dia tidak menista agama," kata Adjie.
Menurut Adjie tren positif ini menjadi kekuatan baru bagi pasangan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta putaran kedua.
"Angka sekira 12 persen itu, bukan angka yang kecil, dan itu bisa menjadi kekuatan Ahok-Djarot pada putaran kedua, meskipun mereka yang berbalik menyebut Ahok tidak menista agama, semuanya memilih dia," katanya.
Survei melibatkan 440 responden dan memiliki margin of error 4,8 persen.
Pilkada Jakarta putara kedua akan diselenggarakan pada 19 April 2017. Pilkada diikuti oleh pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.