Kala Raja Salman Kepincut Pulau Dewata

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2017 | 17:30 WIB
Kala Raja Salman Kepincut Pulau Dewata
Raja Salman dan Sultan Hassanal Bolkiah. (Instagram/@kingsalman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pulau Dewata merupakan salah satu pilihan favorit beragam pelancong dari seluruh dunia, tidak kecuali Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud seusai kunjungan kenegaraan di Jakarta dan Bogor.

Kedatangan Raja Salman di Indonesia, sejak Rabu (1/3/2017) pekan lalu, terbilang istimewa. Sebab, kunjungan itu kali pertama dalam kurun 47 tahun. Terakhir, adalah Raja Faisal yang melawat ke Tanah Air, tahun 1970.

Sang penjaga dua kota suci Mekkah dan Madinah itu tiba di Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu, 4 Maret 2017 sekitar pukul 17.53 WITA.

Baca Juga: Tragis, Anak Bunuh Ibu Kandungnya saat Sapu Halaman

Tidak tanggung-tanggung, jumlah rombongan Raja Salman yang ikut diboyong ke Pulau Dewata mencapai sekitar 1.500 orang. Termasuk di antaranya putra mahkota, para pangeran, menteri, keluarga kerajaan hingga pengawal pribadi.

Begitu menghidu udara Pulau Dewata, Raja Salman disuguhkan Tari Pendet, tari penyambutan khas Bali yang dibawakan 50 anak-anak dari Sanggar Tari Sawitri Renon Denpasar.

Tidak hanya itu, saat turun dari pesawat jumbo jet kerajaan Saudi Arabia Boeing 747-400, ia juga disambut tokoh lintas agama yang ada di Bali—selain para pejabat tentunya.

Sekitar 26 menit disambut di bandara, iring-iringan Raja Salman dan rombongan kemudian keluar dan disambut hangat ribuan warga Bali yang rela berdiri di pinggir jalan, di sepanjang jalan bandara hingga kawasan Nusa Dua.

Mereka sangat antusias menyambut sang raja dengan membawa bendera Arab Saudi dan Indonesia, serta mengelu-elukan Raja Salman.

Baca Juga: Tiga PNS dan Dua Honorer Tepergok Main Judi di Rumah Pejabat

Raja berusia 81 tahun itu sempat membuka jendela mobil mewahnya, dan melambaikan tangan seolah menyapa warga Bali di tengah kawalan ketat aparat keamanan menuju Nusa Dua, tempatnya beristirahat.

Raja Salman dan rombongan menginap di beberapa hotel di kawasan elite, Nusa Dua salah satunya di Hotel St Regis, hotel mewah dengan pemandangan sempurna menghadap laut.

Perpanjang liburan

Sambutan yang menyentuh dari tokoh lintas agama, antusiasme ribuan warga Bali, dan tidak terkecuali indahnya pemandangan alam serta budaya Pulau Dewata, tampaknya membuat sang raja terpesona.

Saking terpincut Pulau Bali, setelah dua malam berlibur di Nusa Dua, Raja Salman kemudian memutuskan untuk memperpanjang tiga hari masa liburannya dari jadwal semula di Pulau Dewata.

Hal tersebut didapatkan setelah Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kementerian Luar Negeri RI pada 6 Maret 2017 terkait perpanjangan liburan sang raja di Bali.

"Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman Bin Abdulaziz al-Saud berkeinginan untuk memperpanjang masa liburannya di Bali sampai tanggal 12 Maret 2017," demikian petikan surat dari Kedubes Arab Saudi, seperti dikutip Antara, Selasa (7/3/2017).

Dalam surat itu juga disebutkan rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Luar Negeri RI.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali Cokorda Oka Ardana Sukawati menilai keputusan Raja Salman yang memperpanjang masa liburan di Pulau Dewata merupakan hal yang luar biasa.

"Jika tidak ada hal yang menyenangkan beliau (Raja Salman), tidak mungkin beliau memutuskan itu (perpanjang masa liburan)," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Cok Ace itu menilai, vibrasi manusia dan alam Bali telah mampu membuat Raja Salam kepincut dengan Pulau Dewata.

Perpanjangan masa liburan itu, lanjut dia, merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi bagi seorang pemimpin negara di tengah jadwal kenegaraan yang padat dan ketat.

"Walaupun berlibur tetapi seorang raja memiliki jadwal yang ketat. Dengan adanya pergeseran masa keberangkatan ini akan berpengaruh (di jadwal) ke belakang, ini luar biasa," ujar Cok Ace.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi sebelumnya mengatakan Raja Salman memilih Bali sebagai tempat berlibur, karena Pulau Dewata sudah terkenal keindahannya ke seluruh dunia sehingga menarik minat raja.

"Selain itu, lokasinya juga menghadap ke laut lepas, hawa udaranya stabil. Karenanya, raja memilih Bali," ucap Osama, dalam jumpa pers usai mengantar Raja Salman beserta rombongan ke hotel di Nusa Dua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI