Suara.com - Pulau Dewata merupakan salah satu pilihan favorit beragam pelancong dari seluruh dunia, tidak kecuali Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud seusai kunjungan kenegaraan di Jakarta dan Bogor.
Kedatangan Raja Salman di Indonesia, sejak Rabu (1/3/2017) pekan lalu, terbilang istimewa. Sebab, kunjungan itu kali pertama dalam kurun 47 tahun. Terakhir, adalah Raja Faisal yang melawat ke Tanah Air, tahun 1970.
Sang penjaga dua kota suci Mekkah dan Madinah itu tiba di Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu, 4 Maret 2017 sekitar pukul 17.53 WITA.
Baca Juga: Tragis, Anak Bunuh Ibu Kandungnya saat Sapu Halaman
Tidak tanggung-tanggung, jumlah rombongan Raja Salman yang ikut diboyong ke Pulau Dewata mencapai sekitar 1.500 orang. Termasuk di antaranya putra mahkota, para pangeran, menteri, keluarga kerajaan hingga pengawal pribadi.
Begitu menghidu udara Pulau Dewata, Raja Salman disuguhkan Tari Pendet, tari penyambutan khas Bali yang dibawakan 50 anak-anak dari Sanggar Tari Sawitri Renon Denpasar.
Tidak hanya itu, saat turun dari pesawat jumbo jet kerajaan Saudi Arabia Boeing 747-400, ia juga disambut tokoh lintas agama yang ada di Bali—selain para pejabat tentunya.
Sekitar 26 menit disambut di bandara, iring-iringan Raja Salman dan rombongan kemudian keluar dan disambut hangat ribuan warga Bali yang rela berdiri di pinggir jalan, di sepanjang jalan bandara hingga kawasan Nusa Dua.
Mereka sangat antusias menyambut sang raja dengan membawa bendera Arab Saudi dan Indonesia, serta mengelu-elukan Raja Salman.
Baca Juga: Tiga PNS dan Dua Honorer Tepergok Main Judi di Rumah Pejabat
Raja berusia 81 tahun itu sempat membuka jendela mobil mewahnya, dan melambaikan tangan seolah menyapa warga Bali di tengah kawalan ketat aparat keamanan menuju Nusa Dua, tempatnya beristirahat.