Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pertemuan tingkat menteri negara anggota IORA beberapa waktu sebelumnya menghasilkan beberapa dokumen salah satunya adalah "Jakarta Concord’. Dokumen ini pada hari ini akan ditandatangani oleh para pemimpin negara anggota IORA.
Hal ini disampaikan Retno dalam sambutan pembukaan KTT IORA di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
“Dokumen ini merupakan rencana aksi pertama sejak pertama kali berdirinya organisasi ini 20 tahun yang lalu. Dokumen penting ini berisikan tentang komitmen pentingnya mengimplementasikan rencana aksi bagi para anggota IORA,” kata Retno.
Baca Juga: Jokowi Kutip Bung Karno Soal Internasionalisme dan Nasionalisme
Menlu Retno juga mengatakan, dokumen lain yang akan ditandatangani adalah deklarasi pencegahan dan pemberantasan terorisme, kekerasan dan ektremisme.
“Deklarasi ini bertujuan untuk menciptakan perdamaian, stabilitas dan mempromosikan pesan positif dari toleransi dan keberagaman,” ujar dia.
Retno berharap, dokumen tersebut dapat meningkatkan hubungan regional dan kerja sama antar negara-negara di Samudera Hindia, dan menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan di masa yang akan datang.
Di akhir sambutannya, Menlu Retno juga berkesempatan mempersembahkan sebuah buku berjudul “IORA at 20th: Learning from the Past and Charting the Future” yang merupakan kompilasi dari kertas kerja Simposium IORA di Yogyakarta pada September 2016 yang lalu.
“Buku ini merepresentasikan pandangan dari para negara anggota IORA terhadap perkembangan organisasi di masa depan. Saya berharap buku ini bisa berkontribusi terhadap masa depan IORA,” tutup Retno.
Perhelatan dengan tema "Penguatan Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudra Hindia yang Damai, Stabil dan Sejahtera" diklaim berhasil membangkitkan partisipasi para anggotanya termasuk pada tingkat Kepala Negara atau Pemerintahan, menteri, dan juga delegasi bisnis serta mitra dialog. Tingkat partisipasi yang tinggi tersebut sekaligus menjadi bukti kesuksesan keketuaan Indonesia di IORA.