Ini Hasil Pertemuan Wiranto dan Teo Chee Hean

Senin, 06 Maret 2017 | 19:00 WIB
Ini Hasil Pertemuan Wiranto dan Teo Chee Hean
Menkopolhukam Wiranto memberikan keterangan terkait rencana demontrasi massa pada tanggal 4 November mendatang, di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (1/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa Indonesia dan Singapura sepakat bekerjasama di bidang politik, hukum, dan keamanan. Hal ini disampaikan Wiranto setelah menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Singapura H. E. Teo Chee Hean di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (6/03/2017).

"Kami membincangkan kepentingan dua negara yang saat ini hubungannya sangat baik. Saya sampaikan bahwa kedua negara fokus untuk mendapatkan keuntungan bersama dari hubungan dua belah pihak, terutama dari wilayah saya yaitu masalah politik, hukum, dan keamanan," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan saat ini permasalahan yang sangat menonjol untuk segera diatasi yaitu terorisme dan radikalisme.

"Hubungan ini harus diwarnai bagaimana kita bersama-sama memerangi terorisme yang berkembang, di antara kedua negara, termasuk radikalisme," ujar dia.

Pertemuan tersebut juga membahas masalah kejahatan di dunia internet. Wiranto menuturkan saat ini Indonesia sudah memiliki Badan Siber Nasional yang secepatnya akan dioperasikan.

"Kita sudah ke sana (Singapura) dan hubungan terus menerus dilakukan. Kita bukannya belum punya badan siber, tapi masih sektoral badan sibernya, ada di BIN, di kepolisian, di Kementerian Pertahanan. Namun, payungnya yang harus ada secara nasional, dan yang mengkoordinasikan kegiatan siber secara menyeluruh itu ada di Badan Siber Nasional dan Lembaga Sandi Negara sebagai embrionya," kata dia.

Pembicaraan lainnya mengenai peran Indonesia-Singapura untuk membantu penyelesaian Laut Cina Selatan. Menurutnya Indonesia dan Singapura merasa perlu menyatukan frekuensi karena memiliki tujuan yang sama yaitu mendorong penyelesaian masalah Laut Cina Selatan secara damai.

"Kita tidak ingin masalah ini menimbulkan konflik, tidak saling mengklaim tetapi menghormati masalah hukum nasional dan menahan diri melaksanakan satu aktifitas yang menimbulkan konflik," kata Wiranto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI