Polisi Hungaria Pukuli Pengungsi Sembari "Selfie"

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 06 Maret 2017 | 14:10 WIB
Polisi Hungaria Pukuli Pengungsi Sembari "Selfie"
Seorang pengungsi dan anaknya memakai selimut di rel stasiun Tovarnik, Kroasia. (Reuters/Antonio Bronic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pencari suaka asal negeri-negeri berkonflik senjata mengakui, menjadi korban kekerasan aparat kepolisian di Hungaria. Bahkan, polisi sempat berswafoto ketika menganiaya mereka.

Shahid Khan, pengungsi asal Pakistan, mengungkapkan polisi perbatasan Hungaria tampak gembira ketika menganiaya dirinya beserta pengungsi lain yang masuk melalui wilayah Serbia.

"Ketika memukuli kami, mereka tertawa satu sama lain. Bahkan, ada pula polisi yang 'selfie' sembari memukuli kami," ungkap Shahid Khan, dilansir Independent, Minggu (5/3/2017).

Shahid menuturkan, para pengungsi dipukuli polisi sebelum difoto untuk keperluan administratif. Selain itu, mereka juga dikejar memakai anjing milik polisi.

Baca Juga: Pelatih Persija Buka Pintu Kembalinya Maitimo

"Semua brutalitas itu tak tertangkap kamera. Tapi sejujurnya, mereka memperlakukan kami seperti binatang," tukasnya.

Aksi brutal polisi Hungaria juga diakui Farhad, pria berusia 34 tahun asal Iran yang mencari suaka di negeri Eropa Timur itu.

"Saya baru merasakan brutalis polisi di Hungaria. Mereka memukuli kami seperti di film-film. Padahal, di antara 30 imigran kelompok saya, ada perempuan dan anak-anak," tutur Farhad.

Polisi, sambung Farhad, memperlakukan para imigran tak ubahnya binatang. Ada pula polisi yang menjadikan imigran sebagai tempat duduk sembari memberi perintah kepada pengungsi lain.

Mereka, terusnya, memukuli imigran memakai apa saja. Tak hanya menendang atau memukul, tapi juga menggebuk pakai tongkat.

Baca Juga: Survei: Anies-Sandiaga 46,3 Persen, Ahok-Djarot 39,7 Persen

Ketika imigran protes, lanjut Farhad, mpara polisi justru menjawab sinis "kembali saja ke Serbia."

"Hal yang paling menyakitkan kami sebagai manusia adalah, mereka bisa berswafoto ketika temannya tengah memukuli kami. Ya Tuhan, ada anak-anak dan kaum perempuan di situ," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI