Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan membantah Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, yang menuding dirinya merupakan kandidat yang cuma jago beretorika tanpa mampu merealisasikan ide-idenya.
"Itu adalah pola. Saya memang membawa ide-ide. ’Indonesia Mengajar’ itu juga ide, tapi apakah ide itu hanya sekadar tertulis? Tidak, bahkan sekarang ada 100 kota yang punya ’Kelas Inspirasi’. Ide itu kalau dijalankan, bakal terwujud," kata Anies seusai bertemu Mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso di Kalimanggis, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).
Ide-ide itu, kata dia, baru menjadi persoalan kalau realisasinya justru berdampak buruk bagi warga. Karenanya, Anies meminta setiap orang menghargai beragam ide positif.
"Secara logis, kalau ide-ide tidak diperlukan atau tak penting, buat apa ada peraturan tentang hak cipta. Jadi, yang harus ditekankan adalah, ide-ide itu penting selama bermanfaat dan terealisasi,” tandasnya.
Baca Juga: Jokowi: Pembangunan Harus Berdampak Pada Upaya Atasi Kesenjangan
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan pasangan kandidat Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang bakal menjadi rival Cagub dan Cawagub DKI nomor urut dua Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua pemilihan kepala daerah (pilkada) hanya jago beretorika. Tapi, Anies-Sandi tidak teruji dalam praktik.
"Semua sudah tahu program yang diusung Basuki dan Djarot, sementara yang satu (Anies-Sandi) masih sebatas beretorika," kata Hasto di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017).