Pantai Geger yang terletak di depan Hotel St Regis, tempat menginap Ada Raja Arab Saudi, Salman Abdul Aziz Al Saud, ditutup untuk umum. Wisatawan tidak dapat melintasi kawasan pantai sejak Sabtu (4/3/2017) atau sejak Raja Salman berada di hotel.
Menurut pengamatan pengamanan dilakukan sejak sekitar 150 meter dari lokasi hotel tersebut. Puluhan tentara terlihat siaga.
Setiap melihat wisatawan yang berjalan di pantai dan mengarah ke hotel, prajurit langsung melarangnya.
Di sisi lain di jarak sekitar 100 meter terlihat para penjaga dari Kerajaan Arab Saudi. Mereka berada di bambu-bambu penyekat, dekat hotel.
Wisatawan asing yang berada di sekitar pantai terlihat tetap memakai bikini.
Tidak ada larangan dari aparat keamanan untuk tetap mengenakan pakaian mini di sana, meskipun Raja Arab Saudi berada di kawasan tersebut.
Bule-bule tetap beraktivitas seperti biasa, meskipun tak bisa mendekati pantai dekat Hotel St. Regis. Mereka berjemur sambil membaca buku atau main air laut.
Wisatawan asal Canada, Robert Castro, datang ke Bali untuk berlibur. Dia tidak mengetahui Raja Arab Saudi berada di Nusa Dua.
"Saya tidak tahu ada dari Arab Saudi yang berlibur ke Bali. Karena saya baru datang ke sini kemarin," katanya di Pantai Geger.
Keberadaan Raja Arab Saudi tidak membuatnya kaget dan terganggu.
"Tempat ini sudah terkenal di dunia. Wajar saja mereka mau berlibur ke sini. Kita lihat pantai-pantainya di sini sangat indah dan airnya sangat jernih," kata dia.
Wisatawan asal Rusia, Daria (27), dua hari berturut-turut datang ke Pantai Geger. Dia mengatakan selama di sini tidak ada larangan memakai bikini.
"Tidak ada larangan kami mau memakai baju apa. Biasa saja kami mau berjemur, dan berenang tidak ada masalah," katanya.
Hanya saja, kata dia, wisatawan tidak boleh berjalan-jalan ke bibir pantai dari ujung sampai ke ujung.
"Itu tidak masalah buat kami. Sebab kita mau berjemur saja di sini," kata perempuan berambut panjang ini.
Raja Salman berada di Bali Sejak 4 Maret dan rencananya sampai 9 Maret untuk berlibur. [Luh Wayanti]
Menurut pengamatan pengamanan dilakukan sejak sekitar 150 meter dari lokasi hotel tersebut. Puluhan tentara terlihat siaga.
Setiap melihat wisatawan yang berjalan di pantai dan mengarah ke hotel, prajurit langsung melarangnya.
Di sisi lain di jarak sekitar 100 meter terlihat para penjaga dari Kerajaan Arab Saudi. Mereka berada di bambu-bambu penyekat, dekat hotel.
Wisatawan asing yang berada di sekitar pantai terlihat tetap memakai bikini.
Tidak ada larangan dari aparat keamanan untuk tetap mengenakan pakaian mini di sana, meskipun Raja Arab Saudi berada di kawasan tersebut.
Bule-bule tetap beraktivitas seperti biasa, meskipun tak bisa mendekati pantai dekat Hotel St. Regis. Mereka berjemur sambil membaca buku atau main air laut.
Wisatawan asal Canada, Robert Castro, datang ke Bali untuk berlibur. Dia tidak mengetahui Raja Arab Saudi berada di Nusa Dua.
"Saya tidak tahu ada dari Arab Saudi yang berlibur ke Bali. Karena saya baru datang ke sini kemarin," katanya di Pantai Geger.
Keberadaan Raja Arab Saudi tidak membuatnya kaget dan terganggu.
"Tempat ini sudah terkenal di dunia. Wajar saja mereka mau berlibur ke sini. Kita lihat pantai-pantainya di sini sangat indah dan airnya sangat jernih," kata dia.
Wisatawan asal Rusia, Daria (27), dua hari berturut-turut datang ke Pantai Geger. Dia mengatakan selama di sini tidak ada larangan memakai bikini.
"Tidak ada larangan kami mau memakai baju apa. Biasa saja kami mau berjemur, dan berenang tidak ada masalah," katanya.
Hanya saja, kata dia, wisatawan tidak boleh berjalan-jalan ke bibir pantai dari ujung sampai ke ujung.
"Itu tidak masalah buat kami. Sebab kita mau berjemur saja di sini," kata perempuan berambut panjang ini.
Raja Salman berada di Bali Sejak 4 Maret dan rencananya sampai 9 Maret untuk berlibur. [Luh Wayanti]