Suara.com - Gara-gara orang tuanya memilih Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), ijazah sang anak ditahan pihak sekolah.
Peristiwa tersebut diduga dialami seorang murid madrasah yang berada di bilangan Jalan Menteng Wadas, Pasar Rumput, Jakarta Selatan.
Kasus itu terungkap melalui video seorang ibu yang hendak melaporkan kasus tersebut kepada Ahok di Balai Kota Pemprov DKI. Video pengakuan sang ibu lantas diunggah ke media sosial Twitter oleh akun @kangdede78, Jumat (3/3/2017).
"Gegara nyoblos Ahok, ijazah anaknya ndak dikasih pihak sekolah, jahat banget yah, miris," tulis @kangdede78, sebagai keterangan video tersebut.
Baca Juga: Akses Sumbar-Riau Baru Bisa Ditempuh 1,5 Minggu Lagi
Dalam video berdurasi 1 menit 39 detik tersebut, seorang ibu berjilbab hitam mengutarakan keinginan melapor kepada Ahok bahwa ijazah anaknya ditahan pihak madrasah.
"Saya sudah berulang kali ke sekolah memintakan ijazah anak saya, tapi tidak pernah dikasih. Saya bilang, kalau tidak boleh diambil, saya minta fotokopinya saja karena diperlukan," tutur ibu itu.
Namun, terus sang ibu, pihak sekolah berkukuh tak memberikan ijazah buah hatinya.
"Mereka justru menanyakan domisili saya yang tertera dalam KTP. Saya bilang warga Jakarta. Mereka lalu bertanya saat pilkada kemarin memilih siapa. Saya jawab, coblos Pak Ahok. Mereka malah mengatakan, kalau mencoblos Ahok, ijazah anak saya tak bisa diambil," tukasnya.
Video testimonial ibu yang diunggah @kangdede78 itu lantas viral. Sampai Minggu (5/3) malam, video itu telah 2.026 disebar ulang.
Baca Juga: Persenjataan Berat Diturunkan untuk Dukung IORA di JCC
Berikut video yang dimaksud:
Gegara Nyoblos Ahok, ijazah anaknya ndak dikasih pihak sekolah, jahat banget yah, miris pic.twitter.com/j4EXxRrm7D
— Dede Budhiyarto (@kangdede78) March 3, 2017