Kuburan Tolak Mayat Pro Ahok, Ketua RT: Sudah Saya Copot Sendiri

Minggu, 05 Maret 2017 | 12:06 WIB
Kuburan Tolak Mayat Pro Ahok, Ketua RT: Sudah Saya Copot Sendiri
Tempat pemakaman di daerah Kalibata [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Belum selesai kasus spanduk berisi tulisan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" yang terpasang di sebagian masjid di Jakarta, kini muncul lagi pemasangan spanduk bertuliskan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama."

Ihwal kabar ini dari media sosial. Beberapa akun mengunggah foto-foto spanduk untuk boikot jenazah pendukung penista agama.

Akun Facebok bernama Rustam menyebutkan lokasi spanduk tersebut terdapat di salah satu tempat pemakaman umum di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurut pengamatan Suara.com di tempat pemakaman yang disebutkan akun tersebut, saat ini sudah tidak ada lagi spanduk.

"Sudah saya copot sendiri, soalnya banyak warga yang dukung untuk dicopot," kata Ketua RT 7, RW 5, Pulo Kalibata, Jakarta Selatan, Zulkifli, kepada Suara.com, di rumahnya, Minggu (5/3/2017).

Zulkifli mencopot spanduk tersebut pada Jumat (3/3/2/2016). Banyak warga yang merasa terganggu dengan keberadaan spanduk tersebut.

Zulkifli mengungkapkan warga yang memasang spanduk tersebut bernama Syukri (43). Syukri, katanya, tidak minta izin terlebih dulu ketika memasang spanduk.

"Dia aja nggak izin sama saya. Kalau ada izinnya kan saya tahu," kata dia.

Lebih jauh, Zulkifli menjelaskan tentang status pemakaman. Dia mengatakan informasi yang viral di media sosial yang menyebutkan kuburan tersebut merupakan tempat pemakaman umum, tidak benar.

"Iya ini bukan TPU, itu salah yang viral di medsos. Ini tanah wakaf yang dimiliki keluarga besar," kata dia.

Namun, Zulkifli enggan menjelaskan keluarga yang mewakafkan tanah untuk pemakaman tersebut. Dia merekomendasikan wartawan agar langsung menanyakan hal itu kepada Syukri yang merupakan perwakilan tempat pemakaman.

"Kalau soal tanah wakafnya, tanya aja langsung sama Syukri. Dia itu yang masang spanduknya," kata dia.

Setelah foto spanduk viral di media sosial, Zulkifli mengaku dihubungi pengurus kelurahan untuk menanyakan siapa yang memasang spanduk tersebut. Dia juga dihubungi anggota polisi untuk menanyakan hal yang sama.

Spanduk tersebut kini telah dicopot untuk mencegah terjadinya permasalahan baru di tengah masyarakat.

"Ya kita kan ingin warga bisa tentram dan aman ya. Apalagi sekarang banyak isu-isu SARA yang muncul," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI