Suara.com - Spanduk bertuliskan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama" viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Pesan spanduk tersebut mirip spanduk yang sebelumnya dipasang di sebagian masjid dengan tulisan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama."
Spanduk tersebut muncul menjelang pilkada Jakarta putaran kedua yang diikuti oleh dua pasangan kandidat. Yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Saat ini, Ahok terjerat kasus dugaan penistaan agama yang kasusnya sedang diproses di pengadilan.
Belum diketahui secara pasti apakah spanduk tersebut dipasang oleh pengurus pemakaman atau pihak luar. Tapi, netizen amat menyayangkan masih ada orang yang punya sikap demikian.
"Banyak sekali larangan allah dlm al quran. Berzina, riya, durhaka, munafik, dan masih banyak yg lainnya kenapa orang2 kok nafsu banget membahas soal pemilihan gubernur dki. Apa kalian udah bersih dri zina, durhaka, riya dll sehingga kaya ga ada dosa lain yg lebih layak dibahas," tulis netizen.
Netizen menganggap orang yang membuat spanduk seperti itu kurang kerjaan.
"Iljas Luarbiasahhhhhhh.... Org idup sampe ngurusin bangke mana yg bs dimakamin dan bangke mana yg ga bs dimakamin. Makanya pada kerja yg bener broh, jgn cuma ngurusin demo sama hatepost di pesbuk aja...." tulis netizen.
Netizen tak habis pikir kenapa membenci sesuatu sampai dilakukan melalui cara-cara sikap sperti itu. Apalagi, sampai melibatkan jenazah.
"Kmrn mesjid gk nrima,skrng kburan jg gk mw nrima, kasian mayat yg gk ngrti apa2 jd korban diskriminasi klompok aliran abal2..andai Raja Salman ngliat hal kaya gt bsa2 d apain yaa kira2?hmmm...mkin ksini klompok sumbu pndek jiwa ny mkin gak waras,ekh lpa kn emng mreka udh kelainan jiwa..," tulis netizen.
Sebagian menilai sikap seperti itu merupakan imbas politik.