Djarot: KPUD DKI Jakarta Tidak Profesional

Sabtu, 04 Maret 2017 | 22:33 WIB
Djarot: KPUD DKI Jakarta Tidak Profesional
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menggelar jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (4/3) [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, mengaku kecewa dengan KPUD DKI Jakarta yang tidak tepat waktu dalam menggelar Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon yang akan bertarung di pemilihan gubernur putaran kedua.

Kekecewaan itu disampaikan pasangan Ahok dan Djarot dalam sebuah jumpa pers usai walk out dari Rapat Pleno KPUD pada Sabtu malam (4/3/2017) di Hotel Borobudur, Jakarta.

"Mohon maaf, kita melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara. Kami benar-benar menghargai undangan dari KPUD. Kami datang tepat waktu, sehingga kami harus mengalahkan beberapa acara yang harusnya kami hadiri pada malam ini dengan harapan acara di KPUD betul-betul berjalan tepat waktu, tetapi setelah kita tunggu hampir satu jam belum ada tanda-tanda (mulai), "ujar Djarot.

Maka dari itu, ia menyampaikan bahwa dirinya dan Ahok tidak bisa mengikuti jalannya acara rapat pleno penetapan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Oleh karena itu, karena ini penetapan hasil pada putaran pertama, apapun hasilnya kami bisa terima. Dan saya mohon maaf dengan sangat untuk saling menghargai dengan yang lain, kami tidak mengikuti acara pada malam hari ini. Biarkan nanti, dilakukan sendiri oleh KPU DKI," ucap Djarot  

Selain itu, mantan Wali Kota Blitar itu meminta kepada KPU DKI untuk memberlakukan aturan waktu yang sama kepada semua pasangan calon. Kata dia, jika salah satu pasangan calon tidak datang sesuai undangan yang ditentukan KPU DKI, seharusnya acara tersebut bisa langsung dimulai.

"Kenapa? Kan harusnya KPUD DKI juga memberlakukan satu aturan yang sama, ketika aturan itu jam 19.00 harusnya pada jam 19.00 atau paling lambat jam 19.15 itu juga harus dimulai. Ada atau tidak ada, datang atau tidak datang salah satu pasangan," katanya.

Djarot dan Ahok mengaku kecewa dengan KPU DKI bahwa jadwal yang telah ditetapkan yakni yang seharusnya dimulai pada pukul 19.00, namun hingga pukul 19.50 WIB, acara belum dimulai.

"Kami sudah lengkap datang jam 19.00, tapi tadi kita lihat mereka (KPUD) masih makan-makan dan belum dimulai," imbuh Djarot.

Ia pun menghimbau kepada penyelenggara Pemilu yakni KPUD untuk memberikan aturan yang sama,  kepada semua pasangan calon. Djarot pun meminta izin untuk meninggalkan lokasi acara.

"Mari kita membangun demokrasi yang betul-betul memberikan perlakuan yang sama, disipilin yang sama. Kami ada acara, saya meninggalkan tempat ini," paparnya sebelum meninggalkan Hotel Borobudur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI