Kemenlu Siap Bantu Selesaikan Masalah Sri Rabitah

Kamis, 02 Maret 2017 | 14:39 WIB
Kemenlu Siap Bantu Selesaikan Masalah Sri Rabitah
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan kesiapannya untuk membantu Sri Rabitah, Mantan Tenaga Kerja Indonesia di Doha, Qatar dan mengaku kehilangan satu ginajlnya. Namun, itu akan dilakukannya jika baik Sri maupun keluarganya mempunyai keinginan untuk diperiksa kedua kalinya, sehingga dapat memastikan keberadaan ginjalnya tersebut.

"Tentunya kita mendukung dan siap membantu apabila pihak kelaurga ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk memastikan. Kita siap apabila ada keinginan dari keluarga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Juru Bicara Kemenlu Armanatha Nasir di Ruangan Palapa, gedung Kemenlu, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).

Kata Pia yang akrab disapa Tata tersebut, pihaknya belum bisa melakukan langkah hukum jika memang belum ada kepastian dari informasi tentang keberadaan ginjalnya, apakah itu benar-benar hilang atau masih ada.Karenanya, saat ini yang bisa dilakukan adalah dengan meminta pihak Rumah sakit yang pernah merawat Sri di Doha, Qatar. Sri usai dirontgen beberapa waktu lalu, mengaku kaget dengan keberadaan ginjalnya yang hanya tinggal satu.

"Kemarin ada konferensi pers dari Rumah Sakit, BNP2TKI, dan yang bersangkutan, bahwa pada pemeriksaan awal, yang dapat disimpulkan bahwa ginjal masih ada, tapi ada selang untuk memperlancar urin," katanya.

Baca Juga: Kemenlu Minta Rekaman Perawatan Sri Rabitah Dibuka

Sebelumnya, Tata sudah menyampaikan bahwa nama Sri Rabitah sudah ditemukan di salah satu Rumah Sakit di Doha, Qatar. Dan saat ini masih menunggu hasil rekaman pasien, yang sudah dimintanya ke pihak Rumah Sakit tersebut.

"Nanti apabila sudah mendapatkan hasil dari tindakan di Doha, kita akan share. Dan kita ingin sampaikan kepada kelaurga, bahwa data mengenai perawatan pasien, sifatnya rahasia," kata Nadsir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI