Membandingkan Pengawalan Bush, Obama dan Raja Salman di Indonesia

Rabu, 01 Maret 2017 | 19:49 WIB
Membandingkan Pengawalan Bush, Obama dan Raja Salman di Indonesia
Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/3)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Arab Salman bin Abdulazis al-Saud telah memijakkan kakinya di Indonesia. Raja Salman dan rombongan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Kedatangannya disambut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri lainnya.

Ini merupakan kunjungan bersejarah. Pasalnya, kunjungan terakhir Raja Arab Saudi terjadi sekitar 47 tahun lalu, tepatnya pada 1970 silam.

Kehadiran Raja Salman ke Indonesia menjadi topik yang heboh di mata masyarakat. Tak tanggung-tanggung ia membawa rombongan mencapai 1.500 orang, termasuk 10 menteri
dan 25 pangeran.

Baca Juga: Viral! Foto Jokowi dan Raja Salman Kehujanan di Istana Bogor

Bahkan ia membawa tujuh pesawat yaitu dua unit Boeing 777, satu unit Boeing 747 SP, satu unit Boeing 747-300, satu unit Boeing 747-400, satu unit Boeing 757 dan satu
unit pesawat Hercules.

Fasilitas VVIP juga menjadi syarat penting kehadiran Raja Salman. Seperti tempat hotel menginap, mobil mewah Mercedes Benz tipe S600, tangga eksalator untuk turun dari
pesawat dan masih banyak lagi.

Namun, jika ditilik lebih lanjut, hal itu jelas berbeda dengan kedatangan Presiden Amerika, Barack Obama pada 2010 silam, dan George Bush di tahun 2006 saat datang ke
Indonesia. Apa saja perbandingannya? Lihat ulasannya di bawah ini.

George W Bush

Baca Juga: Turun dari Pesawat, Raja Salman Pakai Eskalator

Menyambut kedatangan Presiden Bush, Stadion sepak bola Padjajaran diubah menjadi lapangan udara. Tiang-tiang gawang dan bendera dicopot, begitu juga dengan beberapa
pohon yang ditebang.

Pengamanan superketat juga diberlakukan. Ratusan personel SWAT dan 250 agen CIA turut dilibatkan. Tak cuma itu, penasihat keamanan nasional yang berjumlah 150-an juga
turut menemani Presiden Bush, disertai dengan 200 staf Departemen Pemerintahan AS, 50 ajudan Gedung Putih, serta 15 tim anjing pelacak.

Sementara pihak Indonesia juga menerjunkan lengkap pasukan keamaan, seperti 18 ribu personel kepolisian, sniper, hingga Gegana.

Barack Obama

Pengamanan terhadap Barack Obama jauh lebih longgar ketimbang Bush. Obama tidak membawa pasukan keamanan dari negaranya, seperti SWAT dan agen CIA.

Obama mempercayakan keamanan dirinya pada pihak Indonesia yang menerjunkan 7.883 personel dari Polda, dan 5.000 personel dari Kodam Jaya.

Di Indonesia, Obama disambut oleh para petinggi negara, diantaranya adalah Wakil Presiden Boediono, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, Duta Besar
Indonesia untuk Amerika, Dino Patti Djalal, dan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo.

Raja Salman

Polri menurunkan 10 ribu personel untuk pengamanan Raja Salman. Sebanyak 1.100 personel dikerahkan di sepanjang jalur yang akan dilalui Raja Salman dan rombongan dari
Jakarta menuju Istana Bogor.

Sementara itu, TNI akan menerjunkan 6.116 pasukan yang terbagi dalam tiga ring berbeda, untuk membantu Polri menjaga keamanan Raja Salman.

Sedangkan untuk pengamanan di Hotel Raffles, Kuningan, TNI juga menempatkan ratusan personel untuk menjaga tempat tersebut.

Mereka ditempatkan pada posisi Ring 1 dan 2, tepatnya untuk menjaga keamanan pintu masuk dan keluar hotel, serta tangga darurat.

Selain dari pihak Indonesia, Raja Salman juga membawa serta pasukan elite. Meski diperbolehkan membawa senjata, jumlah pengawal Raja Salman dibatasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI