Di depan para siswa SMKN 2 Kota Probolinggo, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo, Mukhamad Misbakhun mengingatkan adanya ancaman kebudayaan melalui kemajuan teknologi. Karena itu, para siswa agar tidak mudah terhasut dan terprovokasi masuknya berbagai informasi dengan cepat.
"Majunya teknologi dengan gampang masuk melalui sarana informasi yang semakin canggih. Karenanya, identitas budaya harus diperkuat, jangan mudah terhasut, dan terprovokasi," kata Misbakhun pada kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMKN 2 Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (1/3/2017).
Pria kelahiran Pasuruan itu mengatakan, sekarang ini marak informasi hoax. Dia meminta siswa hati-hati, dan mengecek dulu kebenarannya. Jangan sampai terjadi, karena hoax mempengaruhi rasa kebangsaan kita berkurang. Ini bisa menjadi faktor pengganggu dari persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Misbakhun: Investasi Arab Saudi akan Gerakkan Ekonomi RI
"Sebagai siswa, harus bisa meresapi informasi yang beredar. Apakah informasi itu benar atau hanya ingin mengadu domba. Hoax hanya memecah belah bangsa, stabilitas diganggu," jelas Misbakhun.
Misbakhun juga menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai NKRI. Bicara soal indonesia, kita bicara tentang hal yang berbeda-beda. Indonesia begitu kaya dengan budaya, bahasa, dan kaya keberagaman. Namun perbedaaan itu justru sebagai kekuatan bersatu yang butuh spirit yang harus mendarah daging dalam setiap warga negara.
Dikatakan Misbakhun, orientasi pembangunan sekarang adalah membangun Indonesia seluruhnya, yakni Indonesia Centris. Pembangunan itu tidak lagi terpusat di satu tempat, tapi menyebar ke seluruh bingkai NKRI.
Menurutnya, Indonesia termasuk negara besar di dunia, sehingga generasi selanjutnya harus menjadi generasi yang berkualitas dan mempunyai kompetensi tinggi. Sehingga kualitas SDM yang bagus ini, akan membawa kemajuan Indonesia ke depannya.
"Dan inilah pentingnya kualitas pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Lembaga pendidikan harus bisa meningkatkan kompetensinya. Dengan kehadiran siswa dari Papua di SMKN 2 ini, membuktikan adanya kualitas pendidikan itu sendiri, dan menjadi cermin tentang NKRI," terang Misbakhun.
Tugas sebagai generasi penerus bangsa, kata Misbakhun, adalah merawat pilar kebangsaan agar tetap utuh dalam bingkai 4 pilar NKRI.