40.000 Warga Prancis Minta Obama Jadi Presiden

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 28 Februari 2017 | 21:08 WIB
40.000 Warga Prancis Minta Obama Jadi Presiden
Poster yang berisi seruan mendukung Barack Obama sebagai Presiden Prancis dalam pemilu 2017 ditempel di Kota Paris, pada Senin (27/2) [AFP/Martin Bureau].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Poster wajah Barack Obama tiba-tiba muncul di beberapa titik di kota Paris, Prancis pada beberapa pekan terakhir. Di bawah poster itu tersemat slogan, "Oui on peut", yang tak lain adalah versi bahasa Prancis dari "Yes We Can", slogan Obama ketika bersaing di pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2008 silam.

Apa yang sedang terjadi? Obama mencalonkan diri menjadi presiden Perancis di pemilihan umum April mendatang?

Tentu saja tidak. Sebagai warga negara AS, Obama tak bisa mencalokan diri sebagai kandidat presiden Prancis.

Poster itu digagas oleh empat orang aktivis di Paris dan hanya merupakan lelucon politik.

Poster-poster itu adalah ekspresi kekecewaan para aktivis itu terhadap para kandidat presiden Prancis yang akan bertarung dalam pemilihan umum yang digelar hingga Mei mendatang itu.

"Kami ingin menciptakan kehebohan dengan memilih seorang warga asing sebagai pemimpin negeri kami yang indah ini," tulis para aktivis dalam website resmi mereka: "Obama2017.fr".

Mereka menilai politik Prancis tidak penuh gairah dan Obama diharapkan bisa membuat publik lebih bersemangat, seperti yang dilakukannya ketika memimpin AS.

"Barack Obama sudah menyelesaikan periode keduanya sebagai Presiden AS... mengapa tidak membayarnya untuk menjadi presiden di Prancis?" tulis para aktivis lebih lanjut.

Uniknya, petisi online untuk mendukung Obama sebagai calon presiden Prancis yang disebar oleh para aktivis dalam website mereka saat ini sudah ditandatangani oleh lebih dari 40.000 warga Prancis.

Kelompok aktivis itu sendiri berharap jumla penandatangan petisi online itu mencapai 1 juta orang pada 15 Maret mendatang.

Menurut jajak pendapat terakhir, kandidat dengan haluan politik konservatif, Marine le Pen, mendapat dukungan paling besar di Prancis dalam pemilu putaran pertama. Tetapi dia diperkirakan akan kalah dalam putaran kedua melawan jika bertarung melawan kandidat yang lebih moderat. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI