Cara Pecalang Amankan Raja Arab, Ada yang Terlihat dan Tidak

Siswanto Suara.Com
Selasa, 28 Februari 2017 | 19:15 WIB
Cara Pecalang Amankan Raja Arab, Ada yang Terlihat dan Tidak
Satuan pengamanan adat Bali [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas keamanan desa adat Bali atau Pecalang akan membantu TNI dan Polri mengamankan daerah selama Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud, berlibur di Pulau Dewata. Pengamanan pecalang akan dilakukan secara sekala (terlihat) dan niskala (tidak terlihat).

"Secara tidak langsung kami pecalang di Bali akan mengamankan Raja Arab Saudi secara sekala, niskala pecalang. Dimana pecalang di seluruh Bali mengamankan wilayah desanya masing-masing Desa Pakraman Aman," kata Ketua Pecalang Bali, Made Mudra, di Denpasar, Selasa (28/2/2017).

Made Mudra mengatakan pecalang berkepentingan untuk menjaga daerah agar tetap aman.

"Untuk pecalang pengamanannya tidak harus harus di tempat menginap Raja Arab Saudi. Yang penting kami jalin komunikasi dan koordinasi dengan TNI dan Polri selama beliau ada di Bali," katanya.

Untuk rincian pecalang yang akan bertugas, Made Mudra mengatakan besok baru akan dirapatkan.

"Kami baru akan rapat besok dengan TNI-Polri. Jadi saya belum tahu berapa pecalang yang akan dibutuhkan nanti," kata dia.

Dia mengimbau kepada seluruh pacalang di Bali supaya tetap waspada terhadap orang baru.

"Ya pastinya kami mengimbau kepada para pecalang ini kalau ada orang baru wajib dipantau," kata dia.

Destinasi wisata yang akan dikunjungi Raja Salman beserta rombongan, termasuk putra mahkota dan menteri, antara lain pantai.

Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa menyatakan akan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai rencana kunjungan Raja Salman.

"Mereka akan berlibur di pantai, masyarakat harus tahu ini. Untuk itu kami akan mensosialisasikan hal ini," katanya.

Cantiasta mengatakan aparat keamanan sudah melakukan tahapan-tahapan pengamanan pada saat ini.

"Kemarin kami sudah rapat rakor pusat, dan sudah sampai wilayah. Tentunya kami sudah mengambil langkah-langkah terkait kedatangan Raja Arab Saudi," kata dia.

Aparat juga memantau titik-titik rawan yang bisa saja disusupi teroris.

Semua pintu masuk ke Bali, mulai dari pelabuhan Gilimanuk, Benoa, Padangbai, dan pelabuhan kecil, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kini dijaga ketat.

"Kami sudah mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Cantiasta mengatakan masyarakat akan dilibatkan untuk membantu aparat keamanan menciptakan situasi yang aman.

"Kami juga mendidik masyarakat membuat security gotong royong, bukan hanya polisi dan tentara saja yang menjaga keamanan," kata dia.

Cantiasta mengatakan untuk sekarang belum ada permintaan khusus dari Kedutaan Besar Arab Saudi mengenai service untuk Raja Salman.

"Secara fisik beliau belum ada permintaan. Yang pasti ada rombongan Raja Arab di sana secara otomatis kami akan mengamankanya. Pastinya ada area-area yang diblok nanti," kata dia.

Cantiasta memastikan tidak ada jarak sterilisasi wilayah selama Raja Arab Saudi liburan di Bali.

"Tidak ada batas jaraknya. Kami hanya memantau, saja," kata dia.

Raja Salman dan rombongan akan berlibur di Bali dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017. Mereka akan menginap di kawasan Nusa Dua, Badung. [Luh Wayanti]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI