Suara.com - Tidak ada jamuan makan untuk Raja Arab Saudi, Salman Abdul Aziz Al Saud, ketika berkunjung ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Kamis (2/3/2017).
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned mengatakan DPR Raja Arab tidak akan berlama-lama di gedung DPR. Berdasarkan jadwal protokoler Kerajaan Arab, dia hanya 30 menit berada di gedung wakil rakyat, setelah itu kembali ke Hotel Rafless, Kuningan, Jakarta Selatan, untuk makan siang.
"(Makan-makan) itu ada di Istana. Karena raja juga sebagai tamunya Presiden. Kami nggak ada, di sini hanya sebentar sekali," kata Djuned di DPR, Selasa (28/2/2017).
Agenda selama Raja Salman di DPR yaitu pidato kenegaraan dan penandatangan nota kesepahaman antara Indonesia dan Kerajaan Arab.
Persiapan penyambutan Raja Arab saat ini sudah dilakukan DPR. Mulai dari jalur untuk Raja Salman berjalan kaki, tempat duduk, bahkan microphone, semuanya dibuat istimewa.
Jalur khusus ini dibuat di lantai dasar Gedung Nusantara dan berhenti di depan lift. Kemudian, di pintu lift lantai atas jalur khusus tadi juga dibuat untuk langsung ke podium ruang rapat paripurna.
Raja Salman juga disediakan kursi khusus yang sudah dimodifikasi bagian kaki-kakinya sehingga lebih tinggi. Modifikasi ini merupakan permintaan protokoler Kerajaan Arab.
Selain itu, DPR juga menyediakan 90 kursi yang dicat berwarna emas. Kursi-kursi ini disediakan untuk tempat duduk para pangeran dan kolega Kerajaan Arab.
Bahkan, microphone pun disulap menjadi warna emas. Microphone itu ditempatkan di meja pimpinan rapat, podium pimpinan rapat, dan podium Raja Arab.
Raja Salman datang ke Indonesia beserta 1.500 rombongannya, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran. Mereka di Jakarta dari tanggal 1 sampai 9 Maret. Di Jakarta hanya pada 1-3 Maret. Agendanya, antara lain pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, lalu ke DPR, dan di hari terakhir kunjungan ke Masjid Istiqlal.
Kemudian tanggal 4 - 9 Maret, Raja Salman ke Bali untuk liburan.