Bandung Geger Bom Panci, Pengamanan Raja Salman Dibagi 3 Lapis

Selasa, 28 Februari 2017 | 11:38 WIB
Bandung Geger Bom Panci, Pengamanan Raja Salman Dibagi 3 Lapis
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi usai Apel Gelar Komando Gabungan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi menegaskan teror bom rakitan berbentuk panci di Kota Bandung, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (27/2/2017), tidak mempengaruhi pengamanan terhadap rencana kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, dan KTT  Indian Ocean Rim Association ke 20.

"Sudah dipastikan bahwa semua sudah diantisipasi, perkara dugaan itu (bom) namanya kita waspada. Kewaspadaan diwujudkan dengan apel gelar komando gabungan ini. Sampai saat ini tidak ada tambah-tambahan (pasukan)," kata Edy usai Apel Gelar Komando Gabungan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).

Edy menambahkan TNI juga tidak melakukan penambahan jumlah pasukan pengamanan untuk dua agenda tersebut pasca teror di Kota Bandung.

Untuk pengamanan kedatangan Raja Salman dan rombongan, sebanyak 5.384 personil dikerahkan. Rinciannya, dari Koopspam 20 personil, Satgaspam VVIP 222 personil, Satgaspam Wilayah I 1.289 personel, Satgaspam Wilayah II 515 personel, dan Satgaspam Wilayah III 3.308 personil.

Baca Juga: Berapa Tarif Kamar Hotel Raja Salman Per Malam?

"Itu jumlah personil yang akan bertugas. Tapi bukan berarti yang di belakang itu (yang tidak bertugas langsung) diam saja. Mereka tetap standby. Kapan saja digerakkan, mereka siap gerak," ujar Panglima Komando Gabungan Pengamanan VVIP

Adapun mekanis pengamanannya dibagi menjadi tiga ring/lapis. Ring satu langsung melekat objek diamankan. Dan ring dua mengantisipasi dari dalam ke luar dan dari dalam ke luar. Sedangkan untuk ring tiga, yaitu pengamanan dari luar ke dalam.

"Jadi nggak bisa masuk, kecuali orang tertentu. Tapi bukan berarti orang tidak boleh masuk ketika ada tanda. Kecuali dia ada tanda. Disaring orangnya. Dia harus pasti ada titik terkenal, ada tanda-tanda garis komando," tutur Edy.

Raja Salman akan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2017 sekitar jam 12.30 WIB. Orang nomor satu di Arab Saudi dan rombongan akan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Jumlah rombongan yang akan turut serta dengan Raja Salman sebanyak 1.500 orang. Hari ini, sebagian sudah tiba di Jakarta. 

Baca Juga: Ingin Tahu Para Pangeran yang Dibawa Raja Salman ke Indonesia?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI