Suara.com - Penyambutan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud beserta 1.500 rombongannya menuai pro dan kontra. Sebagian kalangan menilainya berlebihan.
Tapi, menurut guru besar sejarah dan peradaban Islam dari UIN Jakarta Azyumardi Azra hal itu wajar karena bangsa Indonesia ingin menghormati pemimpin bangsa lain.
"Saya kira kan ada ketentuan protokol. Ketentuan protokol Indonesia itu akan menyesuaikan. Dan tidak hanya berlaku untuk Raja Saudi yang katanya akan membawa lift sendiri," kata Azyumardi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).
Azyumardi kemudian membandingkan penyambutan Presiden Amerika Serikat ke 43 George Walker Bush yang juga luar biasa.
Baca Juga: Ahok Dampingi Jokowi Sambut Raja Salman
"Coba bandingkan dengan kedatangan Presiden George Bush dulu ke sini. Itu penerbangan di Denpasar, Ngurah Rai, selama enam jam tidak bisa terbang. Anda bisa bayangkan," ujar Azyumardi.
"Kalau Raja Salman mendarat di Halim sana. Saya dengar cuma 45 menit tidak ada penerbangan. Jadi pasti beda-beda protokolernya," Azyumardi menambahkan.
Azyumardi mengatakan pemerintah Indonesia tentu sudah mempertimbangkan semua sisi.
"Dulu almarhum Khadafi, penguasa Libia. Dia mau ke sini untuk 55 tahun konferensi Bandung. Dia mau membawa pasukan dengan senjata lengkap. Dia mau bikin kemah di depan Istiqlal ini. Ditolak oleh pemerintah kita. Mungkin karena agak aneh bawa senjata lengkap," tutur Azyumardi.
Bukan cuma itu, permintaan Khadafi ketika itu untuk menjadi khatib di Masjid Istiqlal juga ditolak pemerintah Indonesia. Azumardi mengatakan hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia sudah memiliki pertimbangan.
Baca Juga: Liburan, Raja Salman Borong Seluruh Mobil Mewah Sewaan di Bali
"Jadi tentu saja ada hal-hal yang bisa dinegosiasikan. Seperti misalnya Raja meminta kamar mandi khusus, mungkin dia mau pegangan, ya nggak apa-apa itu mah," kata Azyumardi.
Raja Salman rencananya akan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2017 pukul 12.30 WIB di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Sementara rombongan yang mencapai 1.500 orang, termasuk menteri dan pangeran, tiba secara bertahap, mulai besok.
Saat ini, tempat yang akan dikunjungi Raja Salman, seperti Istana Bogor, DPR, dan Masjid Istiqlal, sudah dipersiapkan.