Sebagai masjid terbesar se Asia Tenggara, Masjid Istiqlal harusnya bisa menjadi pusat kebudayaan Islam. Sebab, selain sebagi ikon, Istiqlal juga memiliki sejarah yang dapat diceritakan kepada dunia.
Pernyataaan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid. Oleh sebab itu, ia berencana menghidupkan kembali pusat kebudayaan Islam di masjid Istiqlal. Misalnya, dengan menggelar festival Istiqlal.
"Dulu pernah ada Festival Istiqlal sekitar tahun 1995. Kita sudah berdikusi akan menghidupkan kembali," kata Hilmar dalam diskusi bertajuk "Masjid Pusat Peradaban Islam" di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, (27/2/2017).
Menurut Hilmar, melalui festival Istiqlal, masyarakat bisa mengenal Kebudayaan Islam lebih jauh lagi. Masyarakat juga bisa melihat pameran kesenian dan sejarah dari negara-negara Islam lainnya.
Baca Juga: Wow, Harga Sewa Kamar Hotel Raja Salman Rp150 Juta Semalam
"Festival Istiqlal ini bisa menarik pengunjung hingga jutaan orang," ujar Hilmar.
Lebih lanjut, Hilmar juga berencana mendaftarkan Masjid Istiqlal sebagai situs cagar budaya nasional. Dengan demikian, masjid rancangan Friederich tetap terawat.
"Dengan memasukan sebagai situs cagar budaya, Masjid Istiqlal akan terjaga. Istiqlal punya arti penting dalam budaya dan ilmu pengetahuan," kata Hilmar.