Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sumarno mengatakan, bukan hanya Agus Harimurti Yudhoyono yang menyatakan kekalahannya dan mengakui kemenangan lawannya dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah.
Sumarno mengatakan, pada tahun 2007, pasangan calon Adang Darajatun dan Dani Anwar juga menerima kekalahannya dan mengucapkan selamat pada pasangan calon Fauzi Bowo dan Prijanto.
"Pada waktu itu pak Adang Daradjatun dan pak Dani Anwar, meskipun pilkada saat itu KPU belum menetapkan hasilnya, tetapi hasil hitung cepat sudah menunjukan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto lebih unggul maka pak adang mengucapkan selamat dan menerima kekalahan," kata Sumarno dalam sambutan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Usara Tingkat Provinsi Pilkada Jakarta, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (26/2/2017).
Baca Juga: Ada Spanduk Larangan Menyalatkan Jenazah Pro Ahok, Sandi Prihatin
Sumarno menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada Pilkada 2012. Ketika itu, proses perhitungangn di KPU masih berjalan, tapi hasil quickcount sudah memberikan hasil keunggulan dari pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Fauzi Bowodan Pak Nachrowi (Ramli) kemudian menggelar konfrensi pers dan menyatakan menerima hasil Pilkada dan mengajak pendukungnya untuk mendukung gubernur dan Wakil gubernur terpilh," ujarnya.
Sedangkan untuk tahun ini, Agus Harimurti Yudhoyono mengakui kekalahannya pada putaran pertama. Sumarno pun memberikan apresiasi terhadap tindakan Agus ini yang secara legowo menerima hasil Pilkada meski berdasarkan hasil hitung cepat, serta sikap Agus yang memberikan ucapan selamat kepada pasangan calon nomor 2 dan 3.
"Ini semoga terulang di (putaran kedua) Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akan datang," ujarnya.