Suara.com - Akhir-akhir ini, publik dikagetkan dengan ditemukannya spanduk bertuliskan larangan menyalatkan jenazah pemilih penista agama, yang jelas mengacu pada Basuki Tjahja Purnama, Ahok, di Pilkada DKI Jakarta. Seperti diketahui, saat ini Ahok tersandung kasus penistaan agama.
Sebagai sebuah negara demokrasi, pesan dalam spanduk semacam itu jelas menciderai sistem demokrasi Indonesia pada umumnya, dan Jakarta pada khususnya.
Menanggapi hal itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno merasa prihatin. Menurut Sandiaga, pilihan politik setiap orang tidak seharusnya mendapat tekanan seperti itu. Sebab, setiap pilihan politik tentunya dilandasi pertimbangan sosiologis, psikologis dan rasionalitas.
"Nah seorang keluarga yang mengalami kematian itu kan musibah. Sepatutnya sesama umat muslim itu atau sesama warga saling tolong menolong," kata Sandi di Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (26/2/2017).
"Tetaplah saling membantu sesama umat beragama. Kita harus menghargai, bertoleransi. Saya mengimbau kepada semua warga masyarakat," ujarnya.