Suara.com - Sampai hari ini, Sabtu (25/2/2017) kepolisian masih belum dapat memberikan perkembangan kasus dugaan pembunuhan Tri Ari Yani Puspo Arum (22) yang ditemukan tewas bersimbah darah di Kamar mandi kos di Jalan Kebon Jeruk, RT 8, RW 11, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017), sekitar pukul 09.00. WIB.
"Ya, tentunya anggota tetap masih bekerja ya, untuk melakukan penyelidikan untuk kasus itu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Argo Prabowo Yuwono kepada suara.com, Sabtu (25/2/2017).
Kasus meninggalnya mahasiswi Esa Unggul Angkatan 2016 jurusan Teknik Industri tersebut, kata Argo, ditangani Kepolisian Resor Jakarta Barat. Polda Metro Jaya belum dapat memutuskan apakah akan mengambil alih kasus tersebut.
"Sementara belum ada ya, belum, belum. Masih disana ya menangani (Polres Jakarta Barat)," ujar Argo.
Sebelumnya ayahanda Puspo Arum, Kasim Efendi mengatakan terus mencari informasi dengan terus mendatangi Kepolisian Resor Jakarta Barat dan polisi Sektor Kebon Jeruk, yang menangani kasus tewasnya Puspo Arum, yang sampai saat ini masih menjadi misteri.
"Jadi polisi mencari sekarang lewat laptop dan ponsel saja. Kan laptop sama ponsel hilang dicari dulu dimana posisinya," kata ayahanda Puspo Arum, Kasim Efendi, kepada Suara.com, Selasa (7/2/2017).
Walaupun belum ada perkembangan berarti dalam pengungkapan kasus tersebut, Kasim tetap berdoa agar segera terang benderang.
"Ya, kan sekarang kata polisi nyari orangnya (pelaku) sudah susah, dari saksi-saksi diperiksa belum juga dapat informasi Mas," ujar Kasim.
Kasim dan keluarganya tetap optimistis kasus kematian anaknya segera terungkap."Kami optimis mas dan berdoa saja, polisi dapat mengungkap. Keluarga masih tetap sabar menunggu kabar dari polisi," ujar Kasim.
Saat ditemukan, ada luka tusuk di leher dan luka sayatan di tangan Puspo Arum. Luka sayatan di tangan dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan. Sejumlah barang berharga mahasiswi tersebut juga raib.