Suara.com - Persamuhan Siti Hediati Hariyadi atau beken disebut Titiek Soeharto dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Jumat (24/2/2017), berbuntut panjang.
Pasalnya, setelah pertemuan tersebut, Titiek diklaim mendukung Anies-Sandi sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diprediksi melaju ke putaran kedua pemilihan kepala daerah (pilkada). Klaim itu berasal dari pernyataan Ketua tim pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera.
Padahal, Partai Golkar menjadi salah satu pendukung Cagub dan Cawagub nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang juga Sekretaris Pemenangan Ahok-Djarot, menegaskan bakal meminta klarifikasi dari Titiek.
Baca Juga: Fakta Spektakuler Kunjungan Raja Salman ke Indonesia
”Mungkin saja klaim itu benar, dan itu keputusan Titiek secara individual, bukan garis politik Partai Golkar. Tapi, kami akan meminta klarifikasi terlebih dulu. Kan tidak bisa menduga-duga. Kami juga belum tahu pertemuan itu dalam rangka apa,” tutur Ace di kantor pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Lembang, Jakarta, Sabtu (24/2/2017).
Kalaupun benar Titiek mendukung Anies-Sandi, Ace mengakui tak bakal mempersoalkan keputusan mantan istri Prabowo Subianto tersebut. Asalkan, Titiek tidak secara terbuka memberikan dukungan dan mengampanyekan pasangan kandidat itu.
"Wajar-wajar saja kalau menentukan pilihan lain dari yang sudah digariskan partai. Kecuali kalau nanti Titiek melakukan kampanye terbuka mendukung Anies-Sandi, itu lain persoalan,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua tim pemenangan Anies-Sandi Mardani Ali Sera mengonfirmasi Titiek Soeharto sudah mendukung pasangan Anies-Sandi.
"Pertama, kami tentu mengucap syukur alhamdulillah karena Mbak Titiek mau mendukung Anies-Sandi. Menurut saya, Partai Golkar salah satu partai yang sudah matang dalam mengelola perbedaan seperti ini. Jadi Insya Allah tidak ada masalah," harapnya.
Baca Juga: Dukung Investor, Jokowi Minta SIUP dan TDP Berlaku Selamanya