"Pada tahun 2016 kami membuktikan mampu memenangi balapan dengan dua pebalap--Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone--dengan dua gaya balap yang sangat berbeda. Di masa sebelumnya, hanya (Casey) Stoner yang mampu mengendarai Ducati dengan baik dan memenangi balapan."
"Apakah Lorenzo akan lebih baik dari Rossi? Tentu saja iya. Ketika Rossi tiba, dia mendapat ekspektasi tinggi, tapi gagal diwujudkannya."
"Pada Januari 2016, ketika kami hendak memutuskan, kami hanya memiliki Jorge dan Marc (Marquez) sebagai opsi. Casey tidak ingin lagi balapan dan Valentino memutuskan tetap di Yamaha, dimana dia menjadi legenda di tim tersebut. Jadi, kami ambil kesempatan untuk meminang Lorenzo," pungkas Ciabatti. (Motori)
Baca Juga: Dipecat Leicester, Mou Sampaikan Pesan Moral Ini kepada Ranieri