Kalahkan ISIS, Pasukan Irak Rebut Bandara Mosul

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 24 Februari 2017 | 07:06 WIB
Kalahkan ISIS, Pasukan Irak Rebut Bandara Mosul
Peta Irak menandai kota Mosul dengan pinset. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Irak pada Kamis mengambil alih kendali bandar udara internasional Mosul setelah menjalani pertempuran hebat dengan ISIS, kata seorang sumber pada lembaga keamanan.

Kepolisian federal dan pasukan elit kementerian dalam negeri, yang dikenal sebagai pasukan Tanggap Cepat, telah secara penuh membebaskan bandara di Mosul selatan itu setelah bertempur sengit dengan milisi IS, kata Letnan Jenderal Raid Shakir Jawdat, komandan pasukan kepolisian federal, kepada Xinhua seperti dilansir Antara.

Pasukan pemerintah juga telah membebaskan wilayah perkebunan tanaman gula dan bangunan-bangunan tempat tinggal di sekitar bandara, kata Jawdat.

Pertempuran di lingkar dan bandara itu sendiri menewaskan 30 milisi ISIS dan melukai puluhan lainnya. Pasukan juga menangkap 20 milisi, termasuk warga asing dan warga Arab non-Irak, ungkap Jawdat.

Baca Juga: Penggal Lalu Pamer Kepala Milisi ISIS, Eks Tentara Irak Diadili

Fasilitas bandara serta landasan pacu dalam keadaan rusak karena para milisi garis keras itu mengebom semua gedung sebelum mereka mundur, tambahnya.

Sementara itu, pasukan khusus Dinas Kontraterorisme (CTS) telah menguasai sebagian dari pangkalan militer Ghazlani di dekat bandara setelah bertempur dengan para milisi garis keras, kata seorang sumber pada lembaga keamanan.

Pada Kamis pagi, Letnan Jenderal Abdul Amir Yarallah dari Komando Operasi mengumumkan dalam suatu pernyataan soal dimulainya serangan pengambilalihan kendali bandara internasional di Mosul serta sebuah pangkalan militer di dekatnya dari ISIS.

Serangan pada Kamis terjadi saat pasukan keamanan Irak mendesak ke arah pinggiran bagian barat Mosul untuk mendorong milisi IS keluar dari benteng utama terakhir mereka di Irak.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, yang juga merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata, pada Minggu mengumumkan bahwa serangan akan dimulai untuk mendesak para milisi garis keras keluar dari wilayah barat Mosul, yang oleh warga setempat dikenal sebagai tepi kanan Sungai Tigris yang membelah kota tersebut.

Baca Juga: 2.000 Milisi ISIS Hadang Pasukan Irak di Mosul

Pada akhir Januari, Abadi menyatakan wilayah timur Mosul, atau tepi kiri Sungai Tigris, sudah bebas setelah pasukan memerangi ISIS selama lebih dari 100 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI