Penyelam Selokan 'Jijik' Jakarta Dapat Pujian

Kamis, 23 Februari 2017 | 14:13 WIB
Penyelam Selokan 'Jijik' Jakarta Dapat Pujian
Petugas kebersihan mengangkut sisa-sisa tanaman seusai penertiban bangunan milik penjual bunga hias dan ornamen taman oleh petugas Saptol PP di trotoar Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukan seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum DKI Jakarta menyelam ke dalam selokan berair hitam.

Petugas itu terlihat menyelamkan dirinya untuk mengambil tumpukan sampah dan lumpur yang berada di dalam selokan tanpa mengenakan perlengkapan khusus. Sementara di video juga terlihat beberapa orang di sekitar got tampak mengenakan jas hujan serta sepatu bot berwarna oranye.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Isnawa Adji mengatakan petugas yang menyelam ke selokan berwarna air hitam adalah petugas PPSU Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, bernama Dadan.

"Secara kinerja saya apresiasi semangatnya. Namun bekerja juga harus perhatikan aspek keselamatan kerja. Dia memang berniat mencari sumbatan gorong-gorong saat genangan terjadi," ujar Isnawa saat dihubungi, Kamis (23/2/2017).

Baca Juga: Ahok: Tiga Tanggul Jebol karena Banjir

Pasukan oranye itu membersihkan got disaat beberapa wilayah Jakarta, Selasa (21/2/2017) terendam banjir. Video tersebut kini menjadi viral di media sosial dan menuai pujian pada petugas PPSU.

Ke depan, Isnawa memastikan aksi tersebut tidak boleh dilakukan lagi oleh setiap petugas PPSU. Sebab, dapat membahayakan keselamatan pekerja.

"Namun tindakan tersebut tidak di rekomendasikan untuk dilakukan lagi. Membahayakan keselamatan dan kesehatan," kata dia.

Menurut Isnawa, membersihkan sampah di gorong-gorong bisa dilakukan dengan cara menyedotnya dengan pompa air milik Dinas Tata Air.

"Saya mengkhawatirkan aksi-aksi ini, berbahaya terhadap benda tajam, kabel listrik atau sengatan binatang. Ke depan, alat pelindung diri juga harus dipakai seperti rompi, sepatu karet, sarung tangan dan lain-lain," kata Isnawa.

Baca Juga: Mengapa Djarot Tak Cemas Isu Banjir Bakal Menjatuhkannya

Terkahir, Isanwa menerangkan petugas PHL dan PPSU bekerja setiap hari memberiskan wilayah di Jakarta, termasuk pada saluran air. Mereka kerja selama 8 jam sehari, dan satu jamnya untuk istirahat.

"Justru sebelum banjir kita harus tahu penyebab sumbatan di mana. Bukan kerja pas banjir saja," kata Isnawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI