Suara.com - Dorsa Derakhshani, gadis berusia 18 tahun yang sudah menyandang gelar grandmaster catur internasional, harus dalam-dalam mengubur hasratnya untuk membela Iran sebagai negara kehalirannya dalam berbagai kompetisi.
Pasalnya, ia dipastikan tidak bakal pernah dipanggil memperkuat tim nasional catur negeri para Mullah tersebut. Bahkan, ia juga dilarang mengatasnamakan wakil Iran dalam setiap kompetisi yang ingin diikutinya secara individual.
Padahal, Dorsa adalah satu dari banyak atlet berbakat Iran. Gadis itu meraih gelar master internasional dan grandmaster wanita sejak tahun 2016. Dorsa kekinian memang tak berdomisili di Iran, tapi Barcelona.
Larangan keras tersebut diumumkan Ketua Federasi Atlet Catur Iran Mehrdad Pahlenvanzadeh. Alasan pelarangan itu cukup kontroversial.
Baca Juga: Marshanda Umumkan Pacar Barunya, Jay Sutadisastra
”Dia menolak memakai jilbab saat bertanding dalam turnamen Tradewise Gibraltar Chess Festival 2017. Itu sangat fatal, dan kami tak bisa menoleransi hal tersebut,” tegas Mehrdad, seperti dilansir Russia Today, Rabu (22/2/2017).
Mehrdad mengatakan, pihaknya juga menerapkan larangan yang sama terhadap adik laki-laki Dorsa, yakni Borna.
Bocah yang masih berusia 15 tahun itu, tak bakal pernah dipanggil memperkuat timnas dan dilarang mengatasnamakan Iran karena mau bertanding melawan pecatur asal Israel, Alexander Huzman, pada turnamen yang sama.
Untuk diketahui, atlet, politikus, dan seluruh aparatus negara Iran dilarang bertemu wakil Israel dalam agenda apa pun. Sebab, hal tersebut dinyatakan sama dengan mengakui keberadaan negara Israel. Iran dalam kebijakan resminya tak pernah mengakui berdirinya negara Israel.
Baca Juga: NASA Temukan Tiga Planet yang Bisa Ditempati Manusia