Suara.com - Valentino Rossi buka-bukaan terkait rival yang paling membuatnya gusar. Uniknya, pebalap yang paling dibencinya bukanlah dua rivalnya saat ini, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo.
Secara gamblang, Rossi menyebut jika dia sangat marah dengan rivalitas dengan Massimiliano "Max" Biaggi. Pernyataan itu dia ungkap dalam wawancara santai dalam program "La Iene" yang ditayangkan stasiun televisi Italia 1.
"Dengan Biaggi terjadi rivalitas yang luar biasa, jadi saya mungkin akan mengatakan Biaggi adalah lawan yang membuat saya marah," ungkap Rossi, 38 tahun.
Jawaban ini tentu mengejutkan, karena tentu publik masih ingat betapa Rossi marah besar kala gagal menggondol gelar juara dunia kesepuluhnya pada tahun 2015.
Baca Juga: Perempuan Pembunuh Kakak Pemimpin Korut Jebolan Vietnam Idol?
Kala itu, Rossi menuding Marquez dan Lorenzo, yang notabene sama-sama berasal dari Spanyol, berkomplot untuk membuat dia gagal.
Hubungan Rossi dengan Biaggi memang dikenal tidak harmonis, meski sama-sama berasal dari Italia. Keduanya terlibat perang dingin, baik di dalam maupun di luar trek.
Biaggi yang dijuluki "Pangeran Roma", pernah jadi pesaing Rossi selama enam musim; tahun 2000 hingga 2005. Selama persaingan tersebut, Rossi tercatat lebih unggul dengan mengoleksi lima gelar juara dunia; tahun 2001 hingga 2005.
Nama Biaggi sendiri sempat digadang-gadang bakal menjadi salah satu pebalap favorit kala naik ke kelas utama yang saat itu masih menggunakan mesin 500cc pada tahun 1998.
Hal ini mengacu pada prestasi Biaggi sebelumnya yang empat musim berturut-turut menguasai kelas 250cc; 1994-1997.
Baca Juga: Milla Sudah Kantongi Nama Pemain yang Disukai, Siapa Saja?
Namun, analisis tersebut salah. Karena selama delapan musim berkancah di kelas utama, Biaggi tidak sekalipun menjadi juara dunia.
Dia sempat vakum di tahun 2006, sebelum akhirnya turun di ajang balap motor lainnya, World Superbike Championship (SBK) tahun 2007. Di ajang SBK, Biaggi tercatat dua kali jadi juara dunia, yakni tahun 2010 dan 2012.