Mentahkan Prediksi Rontok di Putaran Satu, Begini Perasaan Ahok

Siswanto Suara.Com
Kamis, 23 Februari 2017 | 06:01 WIB
Mentahkan Prediksi Rontok di Putaran Satu, Begini Perasaan Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (21/2). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KPU Jakarta sudah menyelesaikan penghitungan suara pilkada. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat meraup 2.357.637 suara atau 42,96 persen.

Sedangkan pasangan nomor Anies Baswedan dan Sandiaga Uno meraih 2.193.636 suara atau 39,97 persen. Dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni hanya memperoleh 936.609 suara atau 17,07 persen.

Di acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV, semalam, Ahok mengakui perolehan suara mencapai 42,96 persen mengejutkannya, mengingat dia terjerat kasus dugaan penodaan agama.

"Ya mengejutkan, karena setelah ada kasus dituduh penistaan agama itu, kan, sempat turun sampai 20 persen, dan bahkan sebetulnya ada yang survei saya tinggal 10 persen. Bahkan, ada yang bilang saya tidak mungkin masuk ke putaran kedua. Nah ini dapat 42,96 persen saya bersyukur, berarti orang Jakarta masih lumayan percaya," kata Ahok.

Ahok mengaku puas dengan pencapaiannya di pikada putaran pertama. Berkat Djarot, partai pengusung, relawan, dan masyarakat Jakarta dia berhasil melewati masalah.

"Ya puas karena tadinya (diprediksi) nggak masuk putaran kedua, kok," katanya.

Sebelum pilkada 15 Februari, tim sukses Ahok menggunakan jargon bahwa Ahok dan Djarot yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, dan Hanura akan menang dalam satu putaran. Tetapi, kenyataannya tidak begitu.

Ahok mengatakan wajar timses mengatakan kepada publik bahwa Ahok dan Djarot bakal menang dalam satu putaran.

"Itu timses dimana-mana juga jual kecap ya pasti kecap nomor satu, bu. Timses ya begitu, kasih semangat orang," kata dia.

"Bukan jargon, saya kira semua yang nyalon ingin kepilih. Timses juga bekerja keras tentu ingin satu putaran," Ahok menambahkan.

Ahok mengakui sesungguhnya berhasil masuk ke putaran kedua merupakan pencapaian luar biasa.

"Kalau dihitung dari awal, gimana mau satu putaran, mau lolos aja susah sebetulnya," kata Ahok.

Ahok kemudian bercanda bahwa selama ini dia hampir tidak pernah mengeluarkan pernyaan akan menang dalam satu putaran. Soalnya, dia nomor urut dua.

"Saya jarang deh ngomong satu putaran, satu putaran. Masa tunjuk angka satu, dua, dua, dong," kata Ahok.

"Kalau dua ya dua putaran dong. Aku juga nggak enak negur timses. Timses lucu juga. Nomor dua, tapi bilang satu putaran," kata Ahok dengan memperagakan satu jari.

Menanggapi pertanyaan tentang nuansa pendukung Ahok ketika berhasil melewati putaran kedua tidak terlalu gembira, Ahok kembali berkelakar.

"Seneng kok, muka gue, muka seneng," kata Ahok sambil menunjuk mukanya. Hadirin pun tertawa.

Ahok tak heran jika ada anggapan lebih sumringah muka rivalnya, Anies Baswedan.

"Ya biasalah, kalau orang merasa hebat kan begitu," kata Ahok.

Ahok mengaku tidak kaget melihat pencapaian suara pasangan Anies-Sandiaga Uno di pilkada putaran pertama. Persentase suara yang diraup Anies dan yang diraup Ahok hanya berjarak sekitar empat persen.

"Kan kalau nomor satu kempes (Agus - Sylviana), pindah ke nomor tiga," kata dia.

Ahok berpatokan pada tingkat kepuasan masyarakat Jakarta sejak dia memimpin sampai sekarang yang menunjukkan konsistensi.

"Tingkat kepuasan orang Jakarta kepada kami ini 75 persen. Nah, ini konsisten, dari kami pertama jadi gubernur sampai hari ini, surveinya itu konsisten. Artinya apa, artinya orang Jakarta ini mengakui kerja kami ini okelah. Banjir dulu 2.200-an titik, tahun lalu tinggal 400 titik, tahun ini tinggal di bawah 80 titik malahan. Sekarang masih ada banjir, tetapi begitu air hujan berhenti, pasti langsung surut," kata Ahok.

Selain itu, kata dia, pelayanan publik yang diberikan pemerintah sekarang juga lebih baik.

"Hanya memang, saya sadar. Saya sudah memohon maaf berkali-kali, karena saya dianggap menodai agama," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI