Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, tiga tanggul penahan air jebol akibat tak sanggup menahan banjir yang melanda ibu kota, Selasa (21/2/2017).
Ketiga tanggul itu masing-masing berada di kompleks perumahan Villa Nusa Indah Bekasi, Kali Sunter Jakarta Utara, dan Kali mampang Jakarta Selatan.
Ahok berjanji segera memperbaiki tanggul-tanggul yang jebol agar bisa mengantisipasi puncak musim penghujan dan cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi bulan April 2017. Namun, ia mengakui hal itu bukan perkara mudah.
"Misalnya tanggul yang jebol di Mampang. Saat jebol, airnya meluap ke kawasan Kemang. Ada rumah warga yang jebol karena dibangun di tepi sungai. Bagaimana solusinya? kita harus beli rumahnya, terus dipindahin," kata Ahok di Balai Kota DKI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (2/2/2017).
Baca Juga: Ini Daftar Pemimpin Negara Paling Berbahaya Sedunia
Selain itu, kata Ahok, pemprov akan terus mengerjakan program normalisasi sungai dan melakukan pengerukan sampah.
Ahok juga mewanti-wanti warga tidak membuang sampah plastik sembarangan, sehingga turut melemahkan daya tahan lingkungan terhadap banjir.
Selama ini, sambung dia, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau ”pasukan oranye” kebanyakan membersihkan sampah warga yang dibuang ke saluran air.
Kalau tak segera dibersihkan, saluran air dipastikan mampat dan airnya menggenangi permukiman warga . "Itu teman-teman PPSU yang nyelem-nyelem itu kan karena ambil sampah. Ada sumbatan," tandasnya.
Baca Juga: Oesman Sapta Yakin Jokowi Jadi Presiden Dua Periode