Suara.com - "Dia yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudara dalam kemanusiaan", begitulah petitih yang diyakini umat Islam di Amerika Serikat (AS).
Mereka ingin membuktikan, kerukunan umat beragama bisa diwujudkan atas dasar saling cinta. Tak sekadar menjadi jargon, keyakinan itu mereka buktikan dengan aksi nyata.
Aksi itu, seperti dilansir Washington Post, Rabu (22/2/2017), seperti yang dilakukan dua aktivis muslim AS, Linda Sarsour dan Tarek El-Messidi.
Keduanya menggalang pengumpulan dana untuk merehabilitasi 150 makam warga Yahudi AS di kompleks pemakaman Saint Louis, Missouri. Ratusan makam tersebut dirusak orang tak dikenal pekan lalu.
Baca Juga: Kota Ini 'Dinobatkan' Jadi Kota Termacet di Dunia
"Ini benar-benar isu kemanusiaan. Kami ingin membuktikan bahwa tidak ada tempat bagi kebencian dalam komunitas Muslim dan Yahudi. Aksi ini adalah pesan damai dan persaudaraan kami untuk dunia," tutur Tarek.
Hasil penggalangan dana itu ternyata melebihi ekspektasi keduanya. Awalnya, Linda dan Tarek beserta aktivis muslim lain hanya menargetkan 20 ribu Dolar AS. Namun, hingga Selasa (21/2), dana yang terkumpul mencapai 31 ribu Dolar AS.
"Kampanye seperti ini bukan kali pertama kami lakukan, dan bukan hanya untuk saudara Yahudi kami. Kami juga melakukan hal serupa untuk umat-umat beragama lain. Kami ingin membuktikan, semua manusia itu bersaudara dan memiliki cinta meski berbeda keyakinan," terang Linda.
Baca Juga: Pria Ini Koreksi dan Beri Nilai di 'Surat Putusan' Sang Mantan