Mengapa Jabodetabek Hujan Deras Akhir-akhir Ini?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 21 Februari 2017 | 11:09 WIB
Mengapa Jabodetabek Hujan Deras Akhir-akhir Ini?
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menunjukkan hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dalam beberapa hari ini terjadi karena adanya area konvergensi atau pertemuan angin tepat di sekitar wilayah Jakarta, khususnya bagian utara.

"Sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi sangat kuat yang ditandai dengan banyaknya awan Cumulonimbus," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S. Suwarinoto dalam pernyataan pers, Selasa (21/2/2017).

Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer global dan regional, ia menjelaskan, pengaruh gelombang tropis memicu munculnya area tekanan rendah serta monsoon Asia yang masih cukup kuat sehingga secara tidak langsung memengaruhi fenomena cuaca regional dan lokal seperti munculnya daerah konvergensi kuat di Pesisir Barat Sumatera hingga wilayah Jawa bagian Barat.

Data satelit maupun radar menunjukkan sebaran hujan relatif cukup merata di Jabodetabek. Aktivitas awan Cumulonimbus menyebabkan hujan lebat disertai kilat dan petir pada Selasa dini hari.

Menurut BMKG sebaran awan hujan lebih dominan di wilayah utara dibanding wilayah selatan, sesuai dengan pengukuran curah hujan yang menunjukkan wilayah utara memiliki curah hujan lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.

Berdasarkan potensi perkembangan awan hujan pada Selasa pagi, BMKG memperkirakan hujan ringan hingga sedang masih turun di wilayah Jabodetabek hingga siang atau sore hari ini.

Pos Pengamatan BMKG mencatat intensitas curah hujan di beberapa bagian Jabodetabek selama 24 Jam hingga pukul 07.00 WIB sebagai berikut, Lebak Bulus (71.7 milimeter), Pakubuwono (106 milimeter), Beji (65 milimeter), Depok (83 milimeter), Pasar Minggu (106.5 milimeter), Tangerang (92.5 milimeter), dan Pondok Betung (67,4 milimeter).

Sementara curah hujan Cengkareng 72 milimeter, Tanjung Priok 115,9 milimeter, Kemayoran 180 milimeter, Dramaga 75 milimeter, Kepala Gading 145.4 milimeter, Jagorawi 72.5 milimeter, Mekarsari 60,8 milimeter, Leuwiliang 89.7 milimeter, Katulampa 35.8 milimeter, dan Bekasi 65 milimeter.

BMKG mengimbau masyarakat waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah mengingat sebagian besar wilayah Indonesia masih berada di puncak musim hujan sehingga peningkatan intensitas curah hujan masih akan terjadi.

Hujan dengan intensitas sedang hingga deras turun cukup intens di sekitar wilayah Jabodetabek membuat sebagian wilayah Ibu Kota kebanjiran. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat banjir melanda 54 titik di wilayah Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI