HMI Bertemu Jokowi di Istana, Ini Pembicaraan Mereka

Senin, 20 Februari 2017 | 12:26 WIB
HMI Bertemu Jokowi di Istana, Ini Pembicaraan Mereka
Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir. [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2017). Mereka datang untuk melaporkan kegiatan Dies Natalis HMI ke 70.

"Kami menyampaikan 10 komitmen‎ HMI kepada Presiden, dan harapan tentang bagaimana penyelesaian persoalan keumatan dan kebangsaan, termasuk kasus penistaan agama," kata Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir.

Selain itu, HMI juga menyampaikan sejumlah kasus dugaan tindak pidana, di antaranya dugaaan pencucian uang yang menjadikan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir menjadi salah satu saksi di Bareskrim Polri.

"Kami harapkan juga ada penyelesaian kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial, diskriminasi hukum," ujar dia.

Mulyadi menilai Jokowi merespon dengan baik atas sikap HMI.

Berikut adalah sepuluh komitmen HMI:
Satu, menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan segala keanekaragaman suku, agama, dan budaya.

Dua, menegakkan dan menyebarkan ajaran islam dengan sepenuh penuhnya berdasarkan Al Quran dan hadits menjadi garda terdepan dalam menjaga wibawa dan kehormatan alim ulama sebagai pemimpin tertinggi umat Islam.

Tiga, menegakkan hukum yang berkeadilan dan menolak pelaksanaan hukum yang diskriminatif terhadap masyarakat indonesia.

Empat, melindungi pemanfaatan sumber daya alam indonesia, menolak segala bentuk eksploitasi yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.

Lima, membangun sumberdaya manusia yang berakhlakul karimah, kompetitif dan berdaya saing global.

Enam, membangun sistem perekonomian yang berpihak terhadap suluruh rakyat Indonesia.

Tujuh, mengembangkan industri dalam negeri, berupaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung energi dan lumbung pangan dunia, serta menolak masuknya imigran asing yang dapat mengancam kesempatan kerja rakyat Indonesia.

Delapan, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkeadilan, menolak liberalisasi dan politik dinasti.

Sembilan, menolak berkembangnya paham komunis di Indonesia yang dapat mengancam‎ kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sepuluh, memerangi peredaran dan penggunaan narkoba yang dapat mengancam masa depan generasi muda Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI