OCA Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Persiapan Asian Games

Senin, 20 Februari 2017 | 04:37 WIB
OCA Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Persiapan Asian Games
Vice President Dewan Olimpiade Asia (OCA) Wei Jizhong saat meninjau venue Stadion Utama Gelora Bung Karno yang akan digunakan di Asian Games 2018, di Jakarta, Rabu (13/4/2016). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Fahad Al-Ahmed Al Sabah memberi apresiasi atas kemajuan yang telah dilakukan Indonesia dalam persiapan sebagai tuan rumah Asian Games 2018, khususnya sejak beberapa bulan terakhir.

"Saya mendengar hal-hal yang positif. Oleh karena ini, saya mengapresiasi Pemerintah Indonesia, INASGOC, dan juga ketua Coordination Committee atas usaha untuk memperlancar Asian Games 2018," ujar Sheikh Fahad Al Ahmed dalam pertemuan Dewan Eksekutif OCA ke-69 di Sapporo, Jepang, seperti dikutip dari siaran pers Panitia Asian Games Indonesia (INASGOC) yang diterima di Jakarta, Minggu.

Presiden OCA melihat kemajuan signifikan yang dilakukan Indonesia sejak pertemuan dewan eksekutif OCA ke-68 di Vietnam, September 2016 dan juga setelah OCA membuka kantor perwakilan di Jakarta, Desember lalu.

"Kami memantau persiapan dan kemajuan yang dilakukan Indonesia. Baik secara teknis, maupun non-teknis, terutama sejak OCA membuka kantor perwakilan khusus OCA di Jakarta, Desember lalu," katanya.

Dalam pertemuan di Sapporo tersebut, Ketua INASGOC Erick Thohir, hadir untuk memimpin delegasi Indonesia dan menyampaikan presentasinya di depan para pejabat OCA.

INASGOC dalam presentasinya tidak hanya menyampaikan soal kemajuan fisik, tapi juga konsep "look for the games" yang melibatkan Kementerian BUMN dan "marketing the games" dengan memanfaatkan dukungan digitalisasi teknologi.

"Pihak OCA sendiri puas akan upaya pemerintah Indonesia yang mengupayakan akan persiapan Asian Games berjalan maksimal, sebab Takeda juga melaporkan bahwa dirinya sudah bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan kita, sehingga sudah tidak ada masalah, karena pemerintah sudah menggaransi soal pendanaan," kata Erick yang juga menjabat ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Delegasi Indonesia yang hadir di Sapporo terdiri dari Wakil Presiden INASGOC, Gatot D Dewabroto, Deputi I INASGOC/Games Operations, Raja Parlindungan Pane, Deputi II INASGOC/Games Administration, Francis Wanandi, Plt Sekjen INASGOC, Harry Warganegara, Direktur Marketing INASGOC, Helen Sarita de Lima, dan Wakil Bendahara Umum KOI, Adinda Yunita.

Erick menyatakan Coordination Committee Meeting ke-6 yang akan berlangsung di Palembang dan Jakarta, 5-6 Maret akan krusial karena pihak OCA akan kembali menanyakan soal "cashflow", meskipun pihak OCA sudah bertemu langsung dengan perwakilan pemerintah yang terkait hal itu.

"Soal anggaran Rp4,1 triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan angka yang masuk akal, sehingga tidak jauh dibandingkan penyelenggaraan ajang serupa lainnya," ungkap Erick.

Ketua Coordination Committee OCA, Tsunekatzu Takeda, yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasi perkembangan kemajuan Indonesia, menantikan pelaksanaan Coordination Committee Meeting ke-6 yang akan digelar di Palembang, Maret mendatang sebagai momen evaluasi atas kemajuan yang sudah dilakukan.

"Coordination Committee di Palembang akan menentukan dalam mengukur kemajuan yang sudah dilakukan, meskipun hingga saat ini, saya menilai apa yang dilakukan Indonesia sudah baik," kata Takeda. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI