Suara.com - Pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan kontroversial, yang dikhawatirkan bisa memicu ketegangan dengan Thailand dan Indonesia.
Adalah Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Ab Aziz Kaprawi, yang melontarkan pernyataan kontroversial tersebut.
Ia mengatakan, Kota Jakarta Indonesia dan Bangkok Thailand masih 'terbelakang' karena mengizinkan ojek berbasis layanan aplikasi daring (ojek online) beroperasi.
Pernyataan tersebut dilontarkan ketika Kaprawi menegaskan segera melarang "Dego Ride", ojek online lokal, beroperasi di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, dan kota-kota lainnya.
Baca Juga: Pembunuhan Kim Jong Nam, Kemlu Minta Jangan Bunuh Karakter Aisyah
"Kami tak ingin kembali terbelakang seperti Jakarta atau Bangkok. Kami ingin seperti negeri-negeri maju dalam transportasi publik, semisal Singapura atau London," tutur Kaprawi, seperti dilansir The Malay Mail Online, Rabu (15/2/2017).
Ia mengatakan, Dago Ride sama seperti pelayanan ojek-ojek online lain di Jakarta maupun Bangkok, yakni terlalu berisiko untuk keselamatan penumpang.
Selain itu, mengizinkan kendaraan roda dua untuk transportasi publik justru tidak mencerminkan sistem masyarakat modern yang salah satunya ditandai dengan sistem transportasi massal.
"Kami tidak ingin (Kuala Lumpur) menjado substandar seperti Jakarta, Indonesia yang mengizinkan sepeda motor sebagai transportasi publik. Kami tak ingin Kuala Lumpur kembali terbekalang. Kuala Lumpur harus menyamai Singapura atau London," tegasnya lagi.