Suara.com - Mantan Perdana Menteri Inggris pada era Perang Dunia Kedua yang legendaris, Winston Churchill (1874-1965), membuat kehebohan pada tahun 2017.
Bukan karena ia bangkit dari kubur, melainkan sebuah esai yang ditulisnya tahun 1939 berhasil kembali ditemukan dan berisi informasi kontroversial bagi dunia sains.
Dalam esai berjumlah 11 halaman itu, seperti dilansir AFP, Kamis (16/2/2017), Churchill berspekulasi manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang unik di alam semesta. Menurutnya, ada makhluk hidup lain di planet-planet lain. Bahkan, ia menilai matahari bukanlah satu-satunya pusat alam semesta.
Esai berjudul “Are We Alone in the Universe?' (Apakah Kita Sendirian di Alam Semesta Ini?) itu tak pernah diterbitkan. Churcill sendiri butuh waktu lebih dari dua dekade untuk menyelesaikannya. Esai itu dibuat pada awal PD II tanpa diselesaikan. Seusai perang, yakni tahun 1950-an, Churcill kembali fokus menyelesaikan esainya tersebut.
Baca Juga: Keunikan Suasana Mistis Tarian Api Pengusir Iblis di Vietnam
Tahun 1980-an, esai tersebut ditemukan dan diserahkan kepada Museum Nasional Churcill di Amerika Serikat. Setelah itu, naskah esai tersebut menghilang secara misterius. Sejumlah pihak menilai Churcill sengaja disembunyikan karena bisa menguak banyak rahasia kekuatan negara adi kuasa.
Namun, tahun 2016, esai legendaris itu kembali ditemukan dan diserahkan lagi kepada direktur museum, Tomothy Riley. Oleh Riley, esai itu diberikan kepada astrofisikawan asal Israel, Mario Livio, yang lantas memublikasikan rangkuman esai itu di jurnal ilmiah “Nature”, Rabu (15/2/2017).
“Isi esai merupakan kejutan besar. Churchill mampu menulis prediksi kehidupan lain dan sistem planet beberapa dekade sebelum astronom menemukan planet-planet extrasolar pada era 1990-an,” ungkap Livio.
Ia menjelaskan, upaya mencari planet dan kehidupan lain di luar bumi baru marak setidaknya dalam dua dekade terakhir.
Pencarian itu bermula dari penelitian bahwa galaksi Bima Sakti tempat Bumi, dan planet-planet lain yang kita kenal, besar kemungkinan masih menaungi semiliar planet seperti Bumi, baik ukuran maupun kemungkinan untuk dijadikan tempat hidup atau habitable.
Baca Juga: Dianggap Akal-akalan, Rumah "DP 0%" Jadi Topik Populer Twitter
Namun, Churcill ternyata sudah memikirkan hal serupa pada abad sebelumnya. Dalam esai itu, Churcill menuliskan, "Ada ratusan ribu nebula, dan masing-masing mengandung ratusan juta matahari. Jumlah ini sangat besar, dan seharusnya mesti ada planet yang tak mustahil untuk dihuni.”