Keunikan Suasana Mistis Tarian Api Pengusir Iblis di Vietnam

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 17 Februari 2017 | 12:12 WIB
Keunikan Suasana Mistis Tarian Api Pengusir Iblis di Vietnam
Seorang penari dari etnis minorita Pa Then tengah kerasukan dalam ritual tarian api. Pada era 1960 s/d 1970-an, tarian ini sempat dilarang oleh Partai Komunis Vietnam. [HOANG DINH Nam / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sempat dinyatakan terlarang oleh Partai Komunis, tarian api yang sekaligus ritual pengusiran setan kembali mulai marak digelar dan menjadi daya tarik wisatawan di Vietnam.

Tarian api ini, seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2017), sebenarnya merupakan ritual mengusir iblis merupakan ritual yang hanya bisa dilakukan oleh anggota entis minoritas dan penganut animisme, Pa Then.

"Sudah puluhan tahun tarian ini tak boleh dipertunjukkan di muka umum. Bahkan, kalaupun terpaksa, etnis Pa Then harus diam-diam melakukannya di hutan belantara. Tapi setelah kembali dibolehkan satu dekade terakhir, semakin banyak orang tertarik menyaksikannya," tutur Hua Manh Linh yang mengaku kali pertama menyaksikan atraksi tersebut di Provinsi Tuyen Quang.

Ritual tersebut dimulai dengan seorang shaman yang merapal mantra, diiringi alunan musik tradisional nan mistis. Selanjutnya, sejumlah pria mulai menari yang lama kelamaan diyakini kerasukan roh seiring semakin cepatnya nada musik.

Baca Juga: Komisi I DPR Akan Pastikan WNI Pembunuh Saudara Kim Jong Un

Ketika sudah kerasukan, para penari mampu memegang api yang menyala tanpa merasakan sakit. Bahkan, tak jarang mereka melompat ke kobaran api unggun dan keluar tanpa sedikit pun terluka.

Sejarawan Vietnam Nguyen Van Huy mengatakan, tarian mistis yang bertujuan eksorsisme tersebut sempat dilarang Partai Komunis dalam kurun 1960-1970.
"Tapi, pemerintah kembali mengizinkan ritual itu pada akhir era 1980-an, seiring melonggarnya kebijakan mengenai agama dan kepercayaan," tutur Huy.

Namun, menurut Huy, pencabutan larangan tersebut justru dikhawatirkan berdampak buruk terhadap tarian api itu sendiri.

"Sebab, tarian itu semakin banyak dipertunjukkan kepada wisatawan, sehingga aura kesakralan dan spiritualnya kian memudar. Tentu ini menjadi ekses bagi etnis Pa Then," tandasnya.

Baca Juga: Dianggap Akal-akalan, Rumah "DP 0%" Jadi Topik Populer Twitter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI