Suara.com - Kematian Guntoro, fotografer Koran Jakarta, meningalkan kesan mendalam bagi rekan-rekannya sesama wartawan. Guntoro meninggal dunia ketika sedang meliput peristiwa banjir di kawasan Jalan Masjid Al Makmur Bawah, RT 5, RW 8, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, pagi tadi.
Wartawan media Merdeka.com Faiq Hidayat bercerita Guntoro mulai menggeluti dunia fotografi sejak kuliah di Universitas Ilmu Sosial dan Politik, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Pas kuliah memang sudah suka foto. Kalau di kampus sering dia ngajak temen - teman hunting foto," kata Faiq di rumah duka, Jalan Lenteng Agung Raya, Swadaya 2, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017) malam.
Guntoro kuliah di jurusan jurnalistik angkatan 2005. Dia aktif mengikuti kegiatan fotografi di kampus.
"Dia sudah oke deh, kalau foto dari kuliah. Dia juga ikut organisasi kampus fotografi. Teman - temannya pas kuliah banyak diajakin ikut," ujar Faiq.
Faiq juga menceritakan Guntoro efek. Dulu ada teman kampus yang tak menyukai fotografi, tetapi karena sering diajak Guntoro, lama-lama jadi hobi memotret.
"Teman ada yang nggak suka foto. Hampir setiap kali pas pulang kuliah diajak terus. Akhirnya jadi hobi teman," kata Faiq.
Faiq mengakui reputasi Guntoro di dunia fotografi.
Faiq pernah liputan bersama Guntoro pada 10 November 2016. Ketika itu meliput mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar yang baru bebas dari penjara Tangerang, Banten.
"Terkesan saya liputan sama almarhum pas liput Antasari. Dia naik motor ke sana, itu kan jauh. Pas pulang liputan juga hujan besar dia nggak kelihatan capek. Pekerja keras dia," ujar Faiq.