Banjir kiriman dari Bogor yang mengakibatkan sejumlah pemukiman di tepi Sungai Ciliwung banjir pada dini hari tadi dijadikan calon gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai bahan sindiran untuk calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tetapi, Ahok tetap elegan menanggapi sindiran rivalnya di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Ahok menjelaskan air sungai Sungai Ciliwung dini hari tadi salah satu pemicunya karena proyek normalisasi sungai yang sedang dikerjakan pemerintah belum rampung karena ada sejumlah kendala.
"Kan dari dulu normalisasi sungai nggak selesai-selesai," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Ahok mengakui kalau Ibu Kota Jakarta belum 100 persen bebas dari masalah banjir. Tapi, kata dia, harus diakui pula bahwa sekarang genangan air di pemukiman penduduk maupun di jalan raya ketika hujan turun atau mendapatkan kiriman banjir dari Bogor, lebih cepat surut dibandingkan dulu.
"Sekarang masih ada nggak air di sana? Itungan jam itu (langsung surut). Saya janji dibawah satu hari beres (sudah tidak ada genangan)," kata Ahok.
Sebelumnya, ketika dimintai tanggapan wartawan mengenai peristiwa banjir di sejumlah pemukiman di dekat Sungai Ciliwung, Anies malah balik bertanya.
Tetapi, Ahok tetap elegan menanggapi sindiran rivalnya di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Ahok menjelaskan air sungai Sungai Ciliwung dini hari tadi salah satu pemicunya karena proyek normalisasi sungai yang sedang dikerjakan pemerintah belum rampung karena ada sejumlah kendala.
"Kan dari dulu normalisasi sungai nggak selesai-selesai," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Ahok mengakui kalau Ibu Kota Jakarta belum 100 persen bebas dari masalah banjir. Tapi, kata dia, harus diakui pula bahwa sekarang genangan air di pemukiman penduduk maupun di jalan raya ketika hujan turun atau mendapatkan kiriman banjir dari Bogor, lebih cepat surut dibandingkan dulu.
"Sekarang masih ada nggak air di sana? Itungan jam itu (langsung surut). Saya janji dibawah satu hari beres (sudah tidak ada genangan)," kata Ahok.
Sebelumnya, ketika dimintai tanggapan wartawan mengenai peristiwa banjir di sejumlah pemukiman di dekat Sungai Ciliwung, Anies malah balik bertanya.
"Jakarta banjir lagi? Dikira sudah bebas banjir," kata Anies di DPP Partai Gerindra, Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan.
"Maksudnya genangan," kata Sandiaga Uno menambahkan. Sandiaga merupakan pasangan Anies di pilkada.
"Oh, cuma genangan," kata Anies.
Curah hujan yang deras yang turun di bagian hulu dan tengah Sungai Ciliwung pada Rabu (15/2/2017) sore hingga mencapai level Siaga 2 mengakibatkan banjir yang menggenangi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta sejak dini hari tadi.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta tercatat banjir yang merendam permukiman bantaran Sungai Ciliwung dan sebagian Kali Cipinang mengakibatkan 7.788 jiwa atau 3.393 kepala keluarga kena dampak.
Artinya tempat tinggal mereka terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 10 – 150 sentimeter. Daerah yang terendam banjir adalah di Jakarta Timur yang meliputi Kecamatan Ciracas (Kelurahan Cibubur dan Kelurahan Rambutan), Kecamatan Kramatjati (Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Cawang), dan Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Biadara Cina).
Daerah yang cukup parah terendam banjir hingga ketinggian 150 sentimeter adalah Kelurahan Cawang dengan 1.188 KK atau 3.896 jiwa terdampak banjir.
Di Kelurahan Kampung melayu juga terendam banjir hingga ketinggian 100 sentimeter dengan masyarakat yang terdampak 443 KK atau 1.456 jiwa.
Hingga saat ini belum ada laporan jumlah warga yang mengungsi.
Kepala BPBD Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Husein Murad meminta masyarakat untuk selalu waspada karena potensi hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi. Puncak hujan diperkirakan sampai akhir Februari mendatang.
"Curah hujan cukup besar sehingga air dari hulu itu banyak jadi yang kami sebut Katulampa tinggi itu. Hujan juga kami ada hujan nah ini menyebabkan aliran Ciliwung meluap sehingga wilayah yang di Ciliwung yang belum dinormalisasi seperti ini," kata Husein di Bukit Duri, Jakarta Selatan.
"Ya ini pinggir-pinggir sini, sebagian di Cawang, Bidara Cina juga belum, Kampung Melayu sebagian RW 8 belum, selain dari pada Kampung Pulo. Karena Kampung Melayu RW 1, 2, 3 itu Kampung Pulo (RT) 4, 5, 6 itu tanah rendah, nah namanya aja udah tanah rendah. Ya lumayan ada 80 sentimeter sampai semeter," Husein menambahkan.
Dia mengatakan apabila proyek normalisasi Ciliwung rampung, kemungkinan besar daerah di sekitarnya tak kena banjir lagi.
"Jadi kalau Ciliwung selesai dinormalisasi dipasang sheet pile semua, ini nggak kejadian begini," kata dia.